Bobo.id - Apa yang teman-teman lakukan pada sampah botol plastik maupun kaleng minuman yang akan dibuang?
Beberapa orang akan meremukkan sampah tersebut agar tidak diambil kemudian digunakan lagi oleh pihak lain.
Namun, ternyata meremukkan kaleng bekas minuman menjadi datar atau berbentuk lempengan justru sebaiknya tidak dilakukan ketika akan membuangnya, lo, teman-teman.
Kenapa meremukkan kaleng justru tidak boleh dilakukan, ya?
Baca Juga: Bahan Bakar dari Daur Ulang Karbondioksida
Kaleng Menjadi Sulit Dipisahkan
Ternyata meremukkan kaleng minuman menjadi berbentuk lempengan membuat kaleng sulit dipisahkan saat proses daur ulang.
Yap, sampah berbagai barang yang teman-teman buang ke tempat sampah akan dipilah-pilah sesuai kategorinya untuk didaur ulang.
Benda-benda di tempat pembuangan akan menjadi lebih mudah untuk dikategorikan kalau mempunyai bentuk aslinya.
Sebabnya adalah karena mesin pendaur ulang akan mudah menentukan benda atau sampah tersebut untuk masuk dalam kategori tertentu.
Sedangkan kalau kita menghancurkan kaleng menjadi berbentuk lempengan, maka mesin pendaur ulang bisa saja mendeteksi kaleng yang sudah pipih tadi sebagai benda lain, lo.
Misalnya, mesin pendaur ulang sampah bisa saja salah mendeteksi sampah kaleng sebagai kertas karena memiliki bentuk yang sama seperti kertas.
Selain bisa salah bergabung dengan sampah kategori atau jenis lain, sampah kaleng yang sudah diremukkan menjadi bentuk lempengan juga rentan terjatuh di sela-sela mesin pendaur ulang dan "tersesat" ke tempat lain.
Baca Juga: Saat Tidur, Ternyata Tubuh Melakukan Banyak Aktivitas, Apa Saja, ya?
Sampah Kaleng yang Diremukkan Bisa Mencemari Ekosistem Lain
Tujuan dari adanya pemisahan sampah berdasarkan kategori adalah agar sampah-sampah dalam kategori tadi didaur ulang dengan cara yang berbeda-beda juga.
Plastik tentu mempunyai cara daur ulang yang berbeda dengan kertas, teman-teman, begitu juga dengan kaleng.
Sedangkan kalau kaleng sudah diremukkan menjadi memiliki bentuk lempengan atau datar seperti kertas, kaleng akan bercampur dengan kertas karena memiliki bentuk yang sama.
Nah, ketika sampah kertas yang bercampur dengan lempengan kaleng bercampur, maka akan terjadi masalah, teman-teman.
Partikel kaleng yang berbeda dengan partikel kertas bisa menyebabkan pencemaran pada kertas yang didaur ulang.
Padahal biasanya kertas akan didaur ulang kembali menjadi kertas, teman-teman. Proses daur ulang yang tercampur dengan partikel kaleng bisa menyebabkan kertas daur ulang mengandung aluminium dari kaleng.
Jangan Pisahkan Tutup Botol dari Botolnya
Selain tidak meremukkan kaleng menjadi bentuk lempengan, ada hal lain yang harus teman-teman perhatikan ketika membuang sampah, lo.
Baca Juga: Penduduk Kota Mana yang Menunggu Waktu Buka Puasa Terlama di Dunia?
Hal tersebut adalah agar jangan memisahkan atau melepaskan tutup botol plastik dari plastiknya, nih, teman-teman.
Tutup botol plastik memiliki ukuran yang kecil sehingga mudah terselip atau tercampur dengan sampah lainnya.
Tutup botol yang berukuran kecil nantinya bisa saja tertinggal dari proses daur ulang dan bisa terbawa ke tempat lain, seperti ke lautan.
Nah, mulai sekarang kita daur ulang sampah dengan lebih teliti, yuk, agar tidak mencemari lingkungan!
Lihat video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Bussines Insider,theweathernetwork.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR