Ia tawar menawar dengan si penjual ikan. Setelah harga disepa- kati, Becok pun membayar harga ketiga ekor ikan yang dibelinya. Seekor ikan kakap dan dua ekor ikan mujair.
“Beres, Din! Rencana kita kali ini pasti siiiip!" ujar Becok seraya memperlihatkan ikan yang dibelinya.
Mereka lalu melanjutkan perjalanan ke arah timur, ke daerah perumahan mewah. Pagi itu, jalanjalan di daerah ini sangat sepi. Karena para penghuninya kebanyakan pergi ke kantor atau ke sekolah. Sedang para ibu pergi ke pasar.
Baca Juga: Terlihat Seperti Sungguhan, Ternyata Hewan-Hewan Ini Mainan, lo!
"Itu rumahnya, Cok!" Udin menunjuk ke sebuah rumah besar bercat biru.
Dari seberang jalan, Udin dan Becok memperhatikan rumah itu. Mereka bercakap-cakap lama sekali, merundingkan sesuatu. Dan sekali-sekali menunjuk ke tanah yang lapang yang penuh ditumbuhi alang-alang. Selang beberapa menit, kedua orang itu telah berada di sana.
Sepeda mereka letakkan, lalu mereka mengganti pakaian mereka dengan pakaian yang berwarna abu-abu. Dan menambahkan kumis di wajah mereka.
Baca Juga: Ini Legenda Menarik di Balik Keindahan Bunga dari Beberapa Negara
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR