Bobo.id - Untuk menunjukkan waktu, Indonesia menggunakan sistem waktu 24 jam. Apakah ada yang tahu apa itu sistem waktu 24 jam?
Sistem 24 jam adalah standar waktu dari tengah malam menuju tengah malan yang dibagi menjadi 24 jam.
Baca Juga: Tidak Banyak yang Tahu, Inilah Kepanjangan dari Format Waktu AM dan PM
Sistem 24 jam yang biasa ketahui adalah 00:00 untuk menunjukkan tengah malam dan 23.59 sebelum tengah malam.
Sistem 24 jam ini adalah sistem waktu yang merupakan standar internasional, teman-teman
Selain sistem 24 jam ada juga sistem 12 jam yang biasanya ditandai dengan AM dan PM.
Baca Juga: Ternyata Sumber Daya Alam Bisa Dibagi Berdasarkan Materinya, lo!
Istilah AM dan PM ini masih banyak digunakan di beberapa negara di dunia, seperti Amerika Serikat, Australia, Kanada, dan lain-lain.
Sebenarnya apa perbedaan AM dan PM, ya?
Yuk, kita cari tahu perbedaan AM dan PM yang masih digunakan di beberana negara di dunia!
Baca Juga: Seperti Model, Elang Botak ini Melihat Tajam ke Arah Kamera Fotografer
Perbedaan AM dan PM
AM dan PM ternyata berasal dari bahasa Latin, teman-teman.
AM singkatan dari Ante Meridiem atau dalam bahasa Inggris berarti dengan before noon. Sedangkan PM singkatan Post Meridiem yang artinya after noon dalam bahasa Inggris.
Bagi negara yang menggunakan istilah AM dan PM membagi hari menjadi dua bagian yang masing-masing 12 jam.
Baca Juga: Apakah Kura-Kura dan Penyu Bisa Hidup Tanpa Tempurung? #AkuBacaAkuTahu
Negara-negara ini hanya mengenal angka dari 1 hingga 12 untuk menunjukkan waktu. Kemudian di belakang angka diikuti oleh AM atau PM.
Misalnya, jam 5 pagi ditulis dengan 5 AM dan jam 5 sore ditulis dengan 5 PM.
Istilah AM digunakan sejak pukul 12:00 (tengah malam) sampai 11:59 (siang). Sedangkan PM digunakan saat jam menunjukkan 12:00 (siang) sampai 11:59 (malam).
Nah, itulah perbedaan AM dan PM, jangan bingung apalagi tertukar, ya!
Baca Juga: Mengapa Sebagian Kotoran Burung Berwarna Putih? #AkuBacaAkuTahu
Tonton video ini, yuk!
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR