Bobo.id - Siapa yang sudah tidak sabar menanti hari Lebaran?
Pasti teman-teman ingin segera menyantap ketupat sayur dan opor ayam atau tidak sabar ingin segera mudik ke kampung halaman.
Baca Juga: 4 Tips Perjalanan Mudik Lebaran Agar Tidak Stres dan Tetap Nyaman
Mudik memang sudah menjadi sebuah tradisi yang selalu dikaitkan dengan hari Lebaran. Mudik berarti pulang ke kampung halaman dan berkumpul bersama keluarga besar untuk melepas rindu.
Sebenarnya sejak kapan tradisi mudik itu ada di Indonesia, ya?
Baca Juga: Roket Soyuz Tersambar Petir saat Akan Meluncur, Apakah Ada Pengaruhnya pada Roket?
Konon sejarah mudik sudah ada sejak zaman Majapahit, lo. Apa benar seperti itu?
Cari tahu sejarah mudik, yuk!
Baca Juga: Pohon Apa yang Paling Kesepian di Dunia, ya? Yuk, Cari Tahu!
Tradisi Sejak Zaman Majapahit dan Mataram Islam
Menurut seorang Dosen Sejarah Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Pak Silverio Raden Lilik Aji Sampurno tradisi mudik ini sudah ada sejak zaman Majapahit dan Mataram Islam.
Sejarah mudik bermula dari kekuasaan Majapahit yang luas hingga Sri Lanka dan Semenanjung Malaya.
Luasnya kekuasaan inilah yang menyebabkan sang Raja menempatkan pejabat di berbagai daerah untuk menjaga wilayah kekuasaan.
Baca Juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh Jika Kita Makan Apel Setiap Hari
Hal yang sama juga dilakukan oleh Mataram Islam untuk menjaga wilayah kekuasaan.
Suatu waktu, pejabat-pejabat itu pulang untuk menghadap Raja dan mengunjungi kampung halaman.
Sedangkan di Mataram Islam, pejabatnya pulang secara khusus ketika Idul Fitri datang.
Kedua hal itulah yang menjadi asal mula tradisi mudik di Indonesia.
Baca Juga: Dari Mana Asal Mula Nama Milky Way dan Bimasakti untuk Galaksi Kita?
Mulai Terkenal di Tahun 1970
Sekitar tahun 1970, istilah mudik makin terkenal di Indonesia. Mudik dijadikan sebuah tradisi yang dilakukan oleh perantau di berbagai daerah untuk kembali ke kampung halamannya.
Para perantau kembali ke kampung halamannya untuk berkumpul bersama dengan keluarga.
Baca Juga: Patah Tulang dan Tulang Retak Itu Sebenarnya Sama Atau Berbeda, ya?
Arti Kata "Mudik"
Orang Jawa Ngako mengartikan mudik sebagai mulih disik yang artinya "pulang dulu".
Ini diartikan juga dengan pulang yang hanya sebentar untuk melihat keluarga setelah lama tinggal di tanah rantau.
Sedangkan, orang Betawi mengartikan mudik sebagai "kembali udik". Udik sendiri memiliki arti kampung, dusun, atau apapun yang berlawanan dengan kota.
Baca Juga: Ternyata Setiap Keping Salju memiliki Bentuk yang Berbeda, Apa Sebabnya? #AkuBacaAkuTahu
Tonton video ini, yuk!
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR