Bobo.id - Anak-anak seperti kita biasanya disarankan minum susu, teman-teman. Ini karena susu mengandung kalsium yang baik untuk pertumbuhan tulang kita.
Susu ada banyak macamnya, nih, begitu juga produk olahan susu. Selain bisa diminum, susu juga bisa digunakan sebagai bahan masakan ibu atau jadi campuran minuman lainnya.
Kamu suka mengonsumsi susu dengan cara apa, nih? Apakah dicampur dengan sereal, diminum langsung, atau minum susu sambil mencelupkan biskuit ke dalamnya?
Kenapa banyak orang suka mencelupkan biskuit ke dalam susu, ya?
Kita lihat perkembangan susu terlebih dahulu, yuk!
Sejak Kapan Manusia Minum Susu?
Kira-kira sekitar 10.000 tahun sebelum Masehi, manusia mulai bercocok tanam.
Dengan peradaban manusia yang mulai bertani, manusia kemudian juga memelihara hewan ternak.
Nah, hewan ternak yang dipelihara ini menghasilkan susu yang dikonsumsi manusia.
Susu yang Dipaesturisasi dan Dikemas
Setelah ribuan tahun mengonsumsi susu dari hewan ternak, di tahun 1862 Louis Pasteur menemukan cara membuat susu lebih aman dikonsumsi.
Yap, seperti namanya, beliau membuat pasteurisasi. Pasteurisasi adalah proses pemanasan susu segar pada suhu tertentu untuk membasmi mikroorganisma seperti bakteri.
Baca Juga: Apa Perbedaan Susu UHT dan Susu Pasteurisasi? #AkuBacaAkuTahu
Bakteri yang dimusnahkan ini bisa mencegah agar susu tidak segera basi, teman-teman. Namun proses ini tidak memengaruhi rasa atau kualitas susu.
Di tahun 1884, teknologi supaya susu semakin aman dikonsumsi juga ditemukan, yaitu botol susu.
Mencelupkan Biskuit ke Dalam Susu
Apa teman-teman termasuk yang suka mencelupkan biskuit ke dalam susu?
Saat kita mencelupkan biskuit ke dalam susu, ada beberapa hal yang berubah pada biskuit, teman-teman.
Perubahan yang terjadi pada biskuit ini rupanya memengaruhi pengalaman kita saat memakannya.
Menurut Matt Hartings, profesor Kimia Makanan di Universitas Amerika, mencelupkan biskuit ke dalam susu membuat tekstur dan rasa biskuit berubah.
Namun, rupanya komposisi kimia di dalam biskuit juga berubah, lo.
Seluruh pengalaman kita saat makan akan mengarah ke otak kita, teman-teman, termasuk tekstur dan setiap molekul kimia dalam biskuit.
Ada beberapa cara ilmuwan mengukur kimia makanan, nih.
Baca Juga: Benarkah Susu Rendah Lemak Lebih Menyehatkan daripada Susu Full Cream?
Misalnya dengan alat MS Nose yang bisa memecah aroma makanan sehingga ilmuwan bisa mengetahui bagaimana setiap molekul membentuk rasa.
Alat ini membantu ilmuwan menemukan alasan kenapa kita suka biskuit yang dicelupkan ke susu.
Saat mencelupkan biskuit ke dalam susu, kita menambahkan kelembutan pada biskuit, sehingga rasanya berbeda.
Beberapa rasa yang tajam dalam biskuit cokelat juga jadi lembut setelah dicelupkan ke susu.
Secara sederhana, perubahan yang terjadi karena biskuit menyerap cairan susu itulah yang membuat kita jadi suka makan biskuit yang dicelupkan ke susu.
Oiya, banyak orang juga suka makan keju yang meleleh, lo. Ada sains juga di baliknya! Cari tahu di artikel berikut ini, yuk!
Baca Juga: Mengapa Keju yang Meleleh Terasa Lebih Nikmat, ya? #AkuBacaAkuTahu
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Great Big Story |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR