Bobo.id – Di tengah gurun di Meksiko, ada daerah yang sunyi dan sepi. Di tempat ini hanya ada sedikit kehidupan dan tidak ada sinyal telepon.
Daerah ini dikenal dengan nama Zona del Silencio, yang artinya zona diam atau zona senyap.
Baca Juga: Bukan Berwarna Cokelat Kekuningan, Gurun di Mesir Ini Berwarna Putih
Gurun Misterius
Zona del Silencio berada di Meksiko bagian utara. Daerah gurun ini termasuk dalam negara bagian Durango, Chihuahua, dan Coahuila.
Daerah yang terletak tak jauh dari kota Mapimi ini dikenal juga dengan nama Mapimi Silent Zone.
Ada yang mengatakan, daerah yang sepi ini sama misteriusnya dengan Segitiga Bermuda.
Di tempat ini, jarum kompas seakan-akan tidak berfungsi. Apakah memang benar demikian?
Baca Juga: Wah, Menggambar di Pasir Gurun Tottori Jepang Bisa Didenda 6,5 Juta Rupiah!
Cerita yang Berkembang
Cerita misterius tentang Zona del Silencio mulai terdengar saat seorang petualang bernama Francisco Sarabia mengunjungi daerah ini.
Saat itu peralatan radio di pesawatnya tidak dapat berfungsi sama sekali. Setelah dicek, peralatan radio itu tidak ada yang rusak.
Cerita misteri tentang tempat ini makin berkembang saat rudal milik AS mendarat di Gurun Mapimi.
Padahal, rudal itu tidak ditujukan ke tempat tersebut. Tempatnya mendarat meleset sekitar 400 mil ke arah selatan.
Operasi rahasia yang dilakukan untuk mengambil rudal itu membuat banyak cerita yang berkembang tanpa sumber yang jelas.
Bahkan, ada yang mengatakan pernah melihat makhluk angkasa luar atau UFO di tempat ini.
Baca Juga: Kebalikan dari Gurun Sahara, Ini Gurun Pasir Terkecil di Dunia
Hewan dan Tumbuhan yang Unik
Daerah gurun ini memang memiliki keunikan.
Selain terganggunya sinyal radio, hewan dan tumbuhan di tempat ini berbeda dengan tempat lainnya.
Contohnya, kaktus di gurun ini warnanya ungu, bukan hijau atau cokelat seperti di gurun lainnya.
Banyak peneliti yang datang ke tempat ini untuk memecahkan misterinya.
Banyak pula turis yang datang untuk menjalani pengalaman di gurun misterius ini.
Lihat juga video ini, yuk!
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR