Bobo.id – Apakah teman-teman pernah berkunjung ke Bangka Belitung?
Kalau iya, pasti teman-teman tahu kalau Bangka Beltung terkenal dengan pantainya yang jernih dan indah.
Baca Juga: Keren! Gigi Siput Laut Ini Dapat Menahan Beban Seberat 1.500 Kilogram
Selain itu, daerah pesisir pantai juga pastinya terkenal dengan hidangan laut (seafood) yang lezat.
Di sana kita mudah sekali untuk menemukan warung dan restoran yag menjual aneka ragam hidangan laut.
Ada salah satu menu hidangan laut yang unik dan lezat yang menjadi ikon Bangka Belitung, nih, teman-teman.
Baca Juga: Jarang Disadari, 4 Kebiasaan Ini Buat Mata Kita Cepat Menua, lo
Namanya adalah Siput Gonggong. Apa teman-teman pernah mendengar atau mencicipinya?
Cari tahu tentang hidangan laut khas Bangka Belitung ini, yuk!
Baca Juga: Kucing Suka Mengubur Kotorannya dalam Pasir, Apa Kucing Besar Melakukannya Juga?
Siput Gonggong Ikon Kepulauan Bangka Belitung
Siput gonggong merupakan biota laut yang termasuk kedalam jenis kerang-kerangan.
Siput ini banyak dijumpai di perairan Indonesia, khususnya di Kepulauan Riau, Bangka Belitung, dan wilayah Indonesia Timur.
Nah, karena banyak dijumpai di Bangka Belitung, siput gonggong ini menjadi ikon Kepulauan Bangka Belitung.
Siput gonggong dewasa memiliki cangkang berwarna cokelat kekuningan atau keemasan.
Uniknya, siput gonggong memiliki cangkang yang menyerupai gasing dan permukaan luar cangkang yang mulus.
Baca Juga: Beruk Mentawai, Hewan Endemik Mentawai yang Hidup Berkelompok
Termasuk Makanan yang Populer
Daging siput gonggong ini rasanya lezat dan punya kandungan protein yang tinggi.
Nah, karena memiliki rasa lezat ini, siput gonggong banyak dicari.
Bahkan, kelezatan siput gonggong ini menandingi kepopuleran hidangan keong dari Perancis yang bernama escargot.
Baca Juga: Rahasia Napoleon Dilukis dengan Pose Satu Tangan di Dalam Pakaiannya
Sering Diburu
Karena siput gonggong memiliki nilai ekonomis yang tinggi, mereka sering diburu oleh masyarakat pesisir.
Baca Juga: Sengatannya Bisa Berbahaya, Kenapa Lebah Menyengat? #AkuBacaAkuTahu
Perburuan ini menjadi tidak terkendali. Akibatnya, populasi siput ini di alam semakin berkurang dan terancam punah.
Tak hanya itu, penambangan timah di laut juga memengaruhi populasi hewan ini.
(Penulis: Felixia Amanda)
Baca Juga: Wah, Milo Jakarta International 10K 2019 Akan Diikuti 16.000 Peserta!
Tonton video ini, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR