Bobo.id – Siapa yang sedang belajar tulisan Hangeul Korea? Ada yang unik, nih, di sebuah lorong yang terdapat di Kampung Bugi, Kecamatan Sorawolio, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.
Banyak tulisan Hangeul Korea yang ditulis pada dinding rumah warga, mulai dari pintu gerbang sampai akhir lorong.
Baca Juga: Berlibur ke Korea Selatan, Kunjungi 5 Jalanan Instagramable Ini, yuk!
Wah, unik, ya? Tempat ini pun jadi punya daya tarik tersendiri. Padahal, dulunya kumuh dan banyak sampah, lo!
Dulunya Banyak Sampah
Awalnya, warga Kampung Bugi melihat lorong belakang puskesmas ini kumuh dan banyak sampah.
Lalu mereka pun punya ide untuk membersihkannya dan menghiasi tembok dengan tulisan dan lukisan.
Tulisan Hangeul korea pun dipilih untuk jadi penghias lorong. Karena unik, lorong ini pun banyak mencuri perhatian orang.
Saat memasuki lorong, terdapat pintu gerbang besar.
Di bawahnya terdapat tulisan Korea yang artinya Kampung Korea.
Ketika masuk ke lorong, terdapat jejeran payung yang diikat di atas lorong. Di samping lorong terdapat berbagai jenis bunga yang berjejer rapi.
Lalu pada dinding pagar rumah warga, terdapat berbagai lukisan dan juga tulisan aksara Hangeul Korea.
Tulisan aksara Hangeul ini disandingkan dan tulisan asli suku Cia Cia Laporo yang memiliki persamaan kata dan arti.
Baca Juga: Jadi Makanan Wajib di Korea Selatan, Cari Tahu Fakta Seru Kimchi, yuk!
Aksara Korea Jadi Huruf Resmi di Kota Baubau
Teman-teman mungkin penasaran, mengapa yang ditulis di lorong ini adalah aksara Hangeul. Rupanya, Aksara Hangeul digunakan sebagai huruf resmi suku Cia Cia pada tahun 2009, lo.
Pada zaman dahulu kala, suku Cia Cia menggunakan bahasa dan huruf Cia Cia.
Namun, seiring waktu, aksara lokal serta bahasanya pun hampir punah. Sebab, pengguna bahasa Cia Cia atau yang disebut juga bahasa Buton Selatan hanya berasal dari masyarakat generasi tua dari sekitar 60.000 orang suku Cia Cia.
Sementara itu, generasi mudanya lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia atau menggunakan bahasa Wolio yang menjadi salah satu bahasa daerah di Buton.
Bersyukur, akhirnya huruf Cia Cia terselamatkan dari kepunahan. Ini karena adanya usulan dari Lembaga Riset Hunminjeongum yang kemudian meresmikan Hangeul menjadi huruf suku Cia Cia.
Usulan ini bukan tanpa sebab, teman-teman. Karena setelah diteliti, pengucapan bahasa Cia Cia dinilai paling cocok jika ditulis dengan akasara Hangeul, daripada bahasa Latin atau Arab.
Baca Juga: Wah, Jejak Kulit Dinosaurus Pertama Berhasil Ditemukan di Korea
Meskipun ditulis dengan aksara Hangeul, arti dan pengucapannya tetap menggunakan bahasa Cia Cia.
Lihat juga video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR