Bobo.id - Teman-teman pernah melihat ada orang yang memakai kimono, pakaian tradisional dari Jepang?
Sama seperti Indonesia yang punya berbagai pakaian tradisional, Jepang juga punya beberapa pakaian tradisional yang sering digunakan oleh warganya.
Selain kimono, Jepang punya pakaian tradisional lainnya yang disebut yukata.
Namun banyak orang yang sering keliru menyebut dan sulit membedakan kimono dan yukata, nih, teman-teman.
Padahal ada beberapa perbedaan yang cukup jelas, lo, antara kedua pakaian tradisional Jepang ini.
Nah, agar teman-teman tidak salah membedakan antara kimono dan yukata, kita cari tahu perbedaan keduanya, yuk!
Baca Juga: Serba Putih! Inilah Wat Rong Khun, Kuil yang Jadi Daya Tarik Wisatawan
Sejarah Kimono dan Yukata
Nama kimono berasal dari kata 'ki' dalam bahasa Jepang yang berarti 'memakai' dan 'mono' yang berarti 'benda'.
Kimono sudah digunakan sejak zaman Muromachi yang berlangsung sejak 1392 hingga 1568 dan mulai ada aturan pemakaian kimono pada zaman Edo yang berlangsung pada tahun 1603 sampai 1868.
Namun saat itu hanya sedikit orang yang mengenakan kimono karena harganya yang mahal dan cara memakainya yang sulit.
Sedangkan sejarah yukata berasal penggunaannya di Jepang sejak lebih dari 1.000 tahun lalu sebagai baju yang digunakan para bangsawan setelah mandi, lo.
Yukata berasal dari 'yu' yang berarti mandi dan 'katabira', yaitu di bawah pakaian.
Memakai Kimono dan Yukata di Musim yang Berbeda
Dari sejarahnya yang berbeda, kimono dan yukata juga digunakan di waktu yang berbeda, teman-teman.
Kimono adalah pakaian tradisional berbahan sutra yang lebih formal , teman-teman.
Biasanya digunakan dalam berbagai upacara atau acara khusus, seperti pernikahan, pemakaman, atau upacara minum teh.
Baca Juga: Suka Makan Sushi? Ada Cara Tradisional untuk Makan Sushi Berdasar Jenisnya, lo!
Selain itu, kimono juga banyak digunakan pada acara yang berlangsung saat musim dingin, seperti festival Seijin no Hi yang merupakan libur nasional di Jepang.
Festivalnya dilaksanakan pada hari Senin kedua bulan Januari yang suhunya dingin.
Nah, banyaknya lapisan yang dipakai sebelum kimono melindungi tubuh dari udara dingin dan tetap hangat.
Sedangkan yukata adalah pakaian tradisional yang dipakai pada waktu yang lebih santai dan sering dipakai oleh remaja perempuan di Jepang, nih, teman-teman.
O iya, yukata biasanya digunakan pada saat musim panas karena yukata yang terbuat dari katun membuatnya lebih tipis dari kimono.
Banyaknya Lapisan yang Digunakan
Perbedaan pertama dari kimono dan yukata adalah banyaknya lapisan baju yang digunakan di bawah kimono atau yukata itu sendiri, teman-teman.
Seperti yang sudah Bobo sebutkan sebelumnya, kimono merupakan pakaian tradisional yang cara memakainya rumit, teman-teman.
Ternyata hal yang menyebabkan kimono rumit adalah karena pakaian tradisional ini terdiri dari 12 atau lebih bagian yang harus dikenakan, lo.
Dari bagian-bagian itu, terdapat beberapa lapisan yang harus digunakan sebelum kita menggunakan kimono.
Lapisan pertama yang harus digunakan bernama hadajuban, berbentuk seperti kaus yang mencegah lapisan berikutnya kotor.
Baca Juga: Desa ini Aman dan Tidak Pernah Ada Pencuri, Inilah Desa Eibenthal
Nah, di atas hadajuban, kita memakai dalaman kimono yang bernama nagajuban lalu diikat dengan tali tipis bernama koshi himo.
Setelah memakai beberapa lapis dalaman dan ikat pinggang, baru kemudian kita mengenakan kimono yang biasa teman-teman lihat.
Jika dibandingkan dengan kimono, memakai yukata lebih mudah dan tidak punya banyak bagian seperti kimono, teman-teman.
Karena yukata biasanya digunakan saat musim panas, maka saat memakai yukata, kita tidak perlu memakai banyak lapisan seperti kimono, lo.
Meskipun begitu, untuk memakai yukata kita tetap harus melakukan beberapa ikatan seperti yang dilakukan saat memakai kimono.
Panjang Lengan
Ukuran panjang lengan kimono dan yukata juga bisa menjadi salah satu pembeda dari pakaian tradisional ini, teman-teman.
Kimono punya ukuran lengan yang lebih panjang, yaitu hingga menutupi seluruh tangan.
Bahkan kadang kimono yang dipakai oleh perempuan yang belum menikah ukuran lengannya sampai menyentuh lantai, lo.
Sedangkan ukuran lengan yukata biasanya dibuat lebih pendek karena dipakai saat musim panas dan pada acara yang lebih santai.
Baca Juga: Serba Putih! Inilah Wat Rong Khun, Kuil yang Jadi Daya Tarik Wisatawan
Yukata punya panjang lengan yang biasanya hanya sepanjang setengah lengan dan tidak menutupi seluruh lengan.
Namun masyarakat Jepang juga suka berkreasi dengan yukata yang mereka miliki, lo.
Salah satu kreasi yang dilakukan adalah dengan mengubah lengan yukata menjadi panjang seperti lengan kimono.
Itulah sebabnya kadang kita juga akan menjumpai orang dengan yukata yang berlengan panjang, teman-teman.
Alas Kaki
Ketika memakai kimono dan yukata, kita juga harus menggunakan alas kaki yang sesuai, nih, teman-teman.
Saat memakai kimono, kita harus menggunakan alas kaki berupa sandal bernama zori yang bisa terbuat dari berbagai macam bahan.
Seperti jerami, karet, kulit, atau bahan sintetis lainnya sehingga mirip seperti sandal jepit yang biasa kita pakai.
Selain memakai zori, kita juga harus memakai kaus kaki khusus bernama tabi. Ini merupakan kaus kaki tradisional yang biasanya berwarna putih, tapi saat ini sudah ada tabi dengan berbagai warna.
Baca Juga: Desa ini Aman dan Tidak Pernah Ada Pencuri, Inilah Desa Eibenthal
Nah, kalau alas kaki yang digunakan saat kita mengenakan yukata beda lagi, nih, teman-teman.
Alas kaki yang biasanya digunakan bersama dengan yukata adalah sandal bernama geta, yaitu sandal informal yang terbuat dari kayu.
Lihat video ini juga, yuk, teman-teman.
Kenapa Air Sering Tumpah saat Kita Memindahkannya dari Gelas? Ini Penjelasannya
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR