Bobo.id - Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif. Misalnya saja Gunung Merapi, Gunung Agung, Gunung Anak Krakatau, dan lain-lain.
Gunung berapi aktif berarti gunung ini masih bisa meletus dan mengeluarkan lahar atau lava.
Apakah teman-teman tinggal di sekitar gunung berapi dan pernah melihat letusan gunung berapi?
Baca Juga: Besok, 28 Juni 2019, Pameran Buku Big Bad Wolf Bandung 2019 Akan Dibuka #AkuBacaAkuTahu
Letusan gunung memang menyeramkan sehingga masyarakat di sekitarnya harus segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Ternyata tak hanya warga sekitar saja, para astronaut di Stasiun Antariksa Internasional (ISS) juga bisa melihat erupsi gunung berapi, lo.
Lalu, bagaimana jadinya kalau erupsi gunung berapi dilihat dari ruang angkasa, ya?
Baca Juga: Fenomena Embun Es di Beberapa Wilayah Jawa, Apakah Sama dengan Salju?
Melihat Gunung Meletus dari Ruang Angkasa
Kita mungkin pernah melihat video gunung api meletus, tapi menyaksikan fenomena ini dari ruang angkasa adalah hal langka.
Pada Sabtu, 22 Juni 2019 lalu, Gunung Raikoke yang berada di pulau tak berpenghuni mengalami erupsi.
Baca Juga: imoo Gunakan Teknologi Waterproof, Apa Bedanya dengan Water Resistant?
Kejadian ini disaksikan oleh para astronaut yang ada di Stasiun Antariksa Internasional (ISS).
Dari ketinggian sekitar 408 kilometer di atas puncak gunung, para astronaut ikut mengamati aktivitas Gunung Raikoke.
Raikoke sendiri merupakan pulau vulkanik terpencil dan tak berpenghuni yang berada di dekat pusat rantai Kepulauan Kuril di Laut Okhotsk, barat laut Samudra Pasifik.
Pulau ini membentang sepanjang 800 kilometer dari Jepang utara sampai Rusia timur laut.
Baca Juga: Jadi Salah Satu Pantai Terbaik di Asia, Ini 5 Fakta Pantai Kelingking
Bisa Berbahaya bagi Pesawat
Para astronaut di ISS melihat erupsi gunung Raikoke seperti badai besar, teman-teman.
Kemudian muncul awan jamur mekar di atas puncak gunung berapi, tempat abu terlontar ke langit.
Gumpalan abu dan gas vulkanik mungkin terlontar ke angkasa lebih dari 15 kilometer.
Selain itu, suhu aliran lahar letusan gunung berapi ini diperkirakan mencapai 1.100 derajat Celsius.
Baca Juga: Lakukan Tips Ini agar Semut Charlie atau Tomcat Tidak Masuk ke Rumah
Jika partikel debu vulkanik ini mengenai mesin pesawat terbang komersial, sangat mungkin mesin bakal rusak dan membahayakan pesawat.
Untungnya, Raikoke merupakan pulau tak berpenghuni sehingga tidak mengancam keselamatan manusia maupun mengganggu jalur moda transportasi udara.
Karena gunung Raikoke berada di pulau terpencil tak berpenghuni, erupsinya tidak membahayakan manusia.
Namun, gumpalan abu dan gas vulkanik yang membumbung ke angkasa tetap dapat disaksikan oleh para astronaut.
Baca Juga: Sering Membuat Pesawat Berguncang, Cari Tahu 4 Fakta Turbulensi, yuk!
Wujud Letusan Gunung Berapi dari ISS
Lalu, seperti apa wujud letusan gunung berapi dari ruang angkasa?
Menurut para astronaut, pertama kali yang dilihat saat gunung api meletus adalah gerakan landasan berwarna seperti pasir.
Baca Juga: Sering Dianggap Sepele, 5 Benda Ini Harus Dibawa saat Berlibur di Alam
Matahari berwarna oranye menghilang, kemudian muncul suara gemuruh.
Gas-gas di atmosfer kemudian berubah warna menjadi keunguan. Sejumlah angin puyuh dan puting beliung mungkin juga muncul.
Letusan gunung Raikoke Sabtu lalu adalah yang pertama sejak 1924. Sebelum itu, letusan dahsyat terjadi pada 1778.
Baca Juga: Bagaimana Caranya Ombak Bisa Terbentuk di Lautan? #AkuBacaAkuTahu
(Penulis: Gloria Setyvani Putri)
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR