Bobo.id - Teman-teman kita yang ada di belahan Bumi bagian utara sedang merasakan musim panas, nih, teman-teman.
Tapi di musim panas kali ini, ada gelombang panas yang tidak biasa, nih.
Sampai-sampai di Teluk California, gelombang panas menyebabkan kematian kerang-kerang!
Gelombang Panas Terparah Selama 15 Tahun Terakhir
Puluhan kerang ditemukan mati secara tiba-tiba di tepi Teluk Bodega, bagian utara Teluk California, Amerika Serikat.
Menurut koordinator riset kelautan Jackie Sones, selama beliau bekerja di Teluk Bodega, beliau belum pernah melihat hal seperti ini.
Begitu parahnya gelombang panas yang terjadi, puluhan kerang di Teluk Bodega terdampar mati dengan keadaan cangkang yang terbuka dan dagingnya seperti sudah dimasak.
Kasihan sekali, ya, teman-teman?
Baca Juga: Hewan Apa Saja yang Terkena Dampak Sampah Plastik di Lautan?
Gelombang panas yang terjadi pada bulan Juni ini memecahkan rekor karena menjadi penyebab kematian kerang dengan jumlah terbesar.
Jackie Sones juga menerima laporan bahwa peneliti lain menemukan adanya kematian kerang massal di beberapa bibir pantai, kira-kira sepanjang 22 kilometer.
Gelombang Panas Memengaruhi Seluruh Ekosistem
Di musim panas seperti ini, banyak orang mendatangi tepi pantai di Samudra Pasifik untuk menikmati sinar matahari. Suhu di pantai sendiri kira-kira adalah 26 derajat Celcius.
Namun, kerang-kerang bisa merasakan suhu di atas 37 derajat Celcius saat air surut. Ini bisa menyebabkan kerang terpanggang oleh suhu panas.
Kematian massal kerang ini bisa memengaruhi selruuh ekosistem, lo, teman-teman.
Ini karena menurut Jackie Sones kerang adalah spesies dasar atau habitat inti di ekosistem laut Teluk Bodega.
Ibaratnya kerang seperti pohon yang ada di hutan, yang menyediakan tempat berlindung dan habitat bagi banyak hewan. Ketika ada sesuatu terjadi pada bagian inti ekosistem seperti kerang, maka seluruh sistem akan terpengaruh.
Baca Juga: Sedih, Seekor Rusa di Jepang Mati dengan 3,2 Kilogram Plastik di Perutnya
Suhu Air Laut Terus Meningkat
Selama beberapa tahun terakhir, penelitian tentang kesehatan ekosistem laut sudah berfokus pada kenaikan suhu air lait dan dampak oksidasi pada kehidupan laut.
Selain kerang, rumput laut, karang, dan bintang laut juga menjadi beberapa "korban" dari suhu air laut yang meningkat.
Meski pernah terjadi sebelumnya, ahli biologi Christopher Harley dari Universitas British Columbia mengatakan kejadian ini semakin sering terjadi dengan keadaan yang semakin parah.
Beliau juga mengatakan saat ini usaha menghadapi dampak pemanasan global harus dilakukan sekarang.
Wah, semoga sepanjang musim panas ini tidak ada gelombang panas yang semakin parah, ya!
Baca Juga: Gawat, Kurangnya Kotoran Kuda Nil Membuat Ekosistem Danau Afrika Terancam
#GridNetworkJuara
Yuk, lihat video ini juga!
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR