Bobo.id - Siapa yang tahu nama satelit alami yang dimiliki oleh Bumi? Yap, betul sekali! Bulan adalah satelit alami Bumi.
Apakah teman-teman suka mengamati keindahan Bulan di malam hari?
Baca Juga: Bisakah Jejak Kaki Astronaut yang Ada di Bulan Bertahan Selamanya?
Jika teman-teman gemar memandang Bulan, pasti teman-teman menyadari kalau bentuk Bulan berubah-ubah setiap harinya.
Terkadang, Bulan terlihat kecil. Di waktu lain, Bulan bisa tampak lebih besar. Kita semua tahu bahwa Bulan berubah bentuk.
Tidak jarang bulan berbentuk lingkaran sempura, tapi kadang terlihat hanya separuhnya.
Baca Juga: Cocklebur Punya Cara Unik Dalam Menyebarkan Benih, Ini Caranya
Pernahkah teman-teman bertanya-tanya, kenapa bentuk Bulan berubah-ubah, ya?
Untuk menemukan jawabannya, simak terus penjelasannya, ya!
Baca Juga: Sering Simpan Makanan di Kulkas? Ternyata Tidak Boleh Lebih dari 5 Hari, lo!
Mengapa Bentuk Bulan Berubah-ubah?
Bentuk yang kita lihat tergantung pada posisi Bulan. Saat Bulan bergerak mengelilingi Bumi, ia memantulkan sinar matahari.
Dari Bumi, kita hanya bisa melihat bagian Bulan yang menghadap kita. Bentuk Bulan yang kita lihat pada malam tertentu tergantung pada seberapa banyak permukaan Bulan berada di bawah sinar matahari pada saat itu.
Bentuk Bulan itu disebut fase. Fase Bulan terjadi selama Siklus Lunar, yang berlangsung sekitar 27 hari.
Pada awal siklus, Bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Selama fase ini, sisi Bulan memantulkan cahaya dari Matahari menghadap jauh dari Bumi.
Baca Juga: Permukaan Air Danau Bisa Beku, Mengapa Bagian Dalamnya Tidak?
Jadi kita tidak bisa melihat Bulan sama sekali! Biasanya fase ini disebut dengan nama fase bulan baru.
Saat Bulan berputar, kita bisa melihatnya lebih banyak setiap malam. Selama waktu ini, Bulan tampaknya semakin besar.
Kemudian kita juga mengenal istilah Bulan Sabit, yaitu ketika Bulan terlihat seperti kurva kecil di langit.
Tentu saja, seluruh Bulan masih ada, tapi kita hanya bisa melihat sebagian kecil yang memantulkan sinar matahari karena posisi Bulan.
Baca Juga: Sering Dibuang, Padahal Bagian Buah dan Sayur Ini Bisa Dimakan, lo!
Di sekitar tengah Siklus Bulan , Bumi berada di antara Matahari dan Bulan, jadi kita bisa melihat seluruh wajah Bulan di malam hari. Itu yang kita sebut Bulan Purnama.
Kadang-kadang selama Bulan Purnama, Bumi melemparkan bayangan di permukaan Bulan dan menyebabkan peristiwa yang disebut sebagai Gerhana Bulan .
Setelah Bulan Purnama, Bulan tampak mengecil. Saat Bulan mendekati akhir revolusinya, kita akan semakin jarang melihatnya setiap malam.
Baca Juga: Anjing Berkaki Pendek dan Bertubuh Panjang Ini Awalnya Pemburu, lo!
Selama waktu ini, kita mengatakan Bulan memudar atau semakin kecil. Menjelang akhir siklus, hanya Bulan Sabit yang terlihat di langit lagi.
Sampai akhirnya, Bulan mencapai akhir dari revolusi dan siklus dimulai lagi dengan Bulan Baru.
Teman-teman mungkin punya banyak pertanyaan tentang hal di sekitarmu. Dengan membaca, kita jadi tahu jawabannya.
Semakin banyak membaca, semakin kita tahu banyak hal. Yuk, membaca! #AkuBacaAkuTahu
Baca Juga: Lobster Pohon, Serangga Raksasa Langka yang Hidup di Australia
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Wonderopolis |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR