Bobo.id - Bumi pernah mengalami masa di mana hampir seluruh bagiannya dilapisi oleh es, yaitu pada Zaman Es sekitar 2,4 juta tahun yang lalu.
Pada periode ini, iklim Bumi berubah menjadi sangat dingin dan beberapa bagiannya tertutupi es, termasuk Pulau Ellesmere di Kanada yang juga terdapat lapisan es yang membeku.
Peneliti menemukan bahwa di bawah lapisan es setebal lebih dari 30 meter itu ternyata terdapat sebuah organisme atau makhluk hidup, nih, teman-teman.
Uniknya, organisme ini ditemukan masih hidup meskipun sudah terkubur ribuan tahun di bawah lapisan es, lo.
Baca Juga: Warna Danau Ini Rupanya Bukan Warna Aslinya, Dari Mana Asalnya?
Lumut Terkubur Ribuan Tahun di Bawah Lapisan Es
Di Pulau Ellesmere Kanada, terdapat gletser bernama Teardrop setebal lebih dari 30 meter yang membeku dan terbentang dengan lumut di bagian bawahnya sejak 1850 silam.
Peneliti yang merupakan ahli biologi evolusi, yaitu Catherine La Ferge mengeksplorasi tepian gletser Teardrop dan menemukan kalau ada organisme berupa lumut yang masih hidup.
Para peneliti menganggap hal ini menakjubkan, karena setelah ribuan tahun, ternyata masih ada organisme yang hidup di bawah lapisan es tadi.
Lumut yang ditemukan adalah spesies Aulacomnium turgidum yang ditemukan warnanya sudah pudar dan beberapa bagiannya sudah sobek.
Meskipun sudah pudar, warna hijau masih terlihat pada lumut tadi, yang menunjukkan kalau masih ada tanda kehidupan di tanaman ini.
Beberapa Organisme yang Membeku Ribuan Tahun Masih Bisa Hidup
Lumut yang ditemukan di bawah lapisan es gletser Teardrop, Kanada ini ternyata bukan satu-satunya yang masih hidup, teman-teman.
Penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di Kutub Utara menunjukkan bahwa ada beberapa faktor yang membuat organisme tadi tetap hidup meski terkubur ratusan, bahkan ribuan tahun.
Baca Juga: Unik! Laba-Laba ini Pandai Menjebak Mangsanya dari Balik Pintu
Makhluk hidup di Zaman Es terdiri dari bakteri sederhana hingga berbagai hewan multisel yang punya daya tahan kuat untuk bertahan hidup selama ribuan tahun di habitat yang ekstrem.
Nah, salah satu organisme yang bisa bertahan hidup meskipun terkubur di bawah lapisan es adalah lumut Aulacomnium turgidum ini, teman-teman.
Setelah sampel lumut tadi dibawa ke laboratorium, Ibu La Ferge memberinya tanah yang kaya akan nutrisi dan diletakkan di tempat cerah serta hangat.
Hasilnya, hampir sepertiga sampel tadi tumbuh dan mengeluarkan tunas serta daun baru, lo.
Bertahan Hidup di Suhu yang Dingin Tidak Mudah
Suhu dingin atau suhu hangat, mana yang lebih teman-teman suka, nih?
Bagi makhluk hidup, suhu yang dingin bukanlah keadaan yang mudah untuk bertahan hidup.
Apalagi di tempat yang beku seperti lumut Aulacomnium turgidum yang ditemukan terkubur di bawa lapisan es.
Tempat yang beku menjadi habitat yang sulit untuk bertahan hidup karena kristal es yang tajam bisa merusak membran sel dan bagian biologis penting lainnya di tubuh makhluk hidup seperti tumbuhan.
Inilah sebabnya banyak tumbuhan dan hewan yang memilih untuk berkembang biak di waktu yang lebih hangat, seperti saat musim semi.
Baca Juga: Siput Bisa Mati Jika Terkena Garam, Kenapa Begitu? #AkuBacaAkuTahu
Namun, lumut punya cara bertahan hidup yang cukup unik, nih, teman-teman, yaitu dengan mengering saat suhu turun.
Hal ini dilakukan lumut untuk menghindari kemungkinan terbentuknya es di jaringan tubuh mereka, teman-teman.
Nah, karena adaptasi yang dilakukan oleh lumut, maka membuat lumut lebih mungkin untuk bertahan hidup dalam keadaan beku untuk waktu yang lama.
Teman-teman, tonton video ini juga, yuk!
Source | : | The Washington Post |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR