Bobo.id - Sekarang ini, ponsel menjadi salah satu hal yang penting dan dimiliki oleh sebagian besar manusia di dunia.
Awalnya, ponsel hanya digunakan untuk memudahkan kita berkomunikasi dengan orang-orang yang berada jauh dengan kita.
Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi, fungsi utama ponsel menjadi berubah.
Baca Juga: Ingin Melihat Gerhana Bulan Parsial pada 17 Juli Nanti? Ini Tipsnya
Sekarang ini, ponsel bisa juga digunakan untuk berbagai hal, termasuk membagikan kegiatan sehari-hari kita di media sosial.
Selain itu, ponsel juga bisa menjadi hiburan bagi kita dengan bermain berbagai macam game atau permainan.
Namun, sebuah penelitian menyatakan bahwa sebuah tanduk bisa muncul di leher belakang karena terlalu sering bermain ponsel. Benarkah?
Baca Juga: Keren, Ubud di Bali Masuk Peringkat 10 Besar Kota Terbaik di Dunia!
Tulang Baru Mirip Tanduk di Leher
Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2016 menemukan hal menarik terkait evolusi tubuh manusia dan kebiasaan menggunakan gawai.
Ahli menemukan bahwa remaja yang gemar main gawai bisa memiliki tulang baru mirip tanduk tepat di bagian belakang tengkorak atau di atas leher.
Peneliti dari University of the Sunshine Coast, Queensland, Australia mengatakan bahwa tonjolan tulang mirip tanduk itu dikenal sebagai tonjolan oksipital eksternal.
Baca Juga: Para Astronom Temukan Ploonet, Bulan yang Berubah Menjadi Planet
Tonjolan itu bisa membesar sehingga memungkinkan untuk kita raba dengan cara menekan pangkal tengkorak.
Para ahli menduga, tulang baru ini muncul karena kebiasaan kita yang sering menunduk untuk melihat gawai.
Berat kepala manusia sekitar 4,5 kilogram. Jika kepala sering menunduk untuk bermain gawai, tulang leher akan tegang.
Hal ini dapat meningkatkan tekanan pada otot leher yang menempel di tengkorak.
Respons alami yang diberikan tubuh adalah membentuk tulang baru seperti tonjolan yang mungkin dapat membagi bobot kepala di area lebih besar.
Baca Juga: Sering Mengalami Demam saat Minum Antibiotik? Ini Penjelasannya
Penelitian yang Dilakukan
Tim peneliti mengamati hasil rontgen 218 orang dengan rentan usia 18 sampai 30 tahun.
Jumlah responden ini diharapkan dapat memantau seberapa banyak orang yang memiliki pertumbuhan "tanduk".
Dalam pemeriksaan tersebut, tim peneliti menemukan tonjolan baru pada pangkal leher berukuran lima sampai sepuluh milimeter dan hal ini dimiliki oleh 41 persen peserta.
Baca Juga: Besok Sudah Saatnya Masuk Sekolah tapi Malah Sakit, Apakah Normal?
Penelitian juga menemukan bahwa peserta yang berusia di bawah 30 tahun lebih mungkin memiliki tonjolan dibanding peserta yang berusia di atas 30 tahun.
Keberadaan tonjolan baru ini jarang menyebabkan masalah medis. Namun, jika merasa bagian leher tidak nyaman, coba perbaiki postur tubuh kita, nih.
Selain itu, penting juga untuk membatasi waktu setiap kali kita bermain gawai, ya, teman-teman.
Baca Juga: Selain Kecap Manis dari Indonesia, Ini 6 Kecap dari Negara-Negara Asia
(Penulis: Gloria Setyvani Putri)
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR