Bobo.id – Badan Antariksa Amerika (NASA) beberapa kali pernah mengirim manusia ke ruang angkasa.
Manusia pertama yang berhasil mendarat dan menginjakkan kakinya di Bulan adalah Neil Armstrong.
Setelah itu, ada beberapa misi NASA lainnya untuk mengirim manusia ke satelit alami Bumi itu.
Baca Juga: Keren, Animasi Ini Menunjukkan Bumi Tidak Sendirian di Bimasakti!
Sayangnya, 47 tahun berlalu sejak pendaratan terakhir di Bulan dan belum ada manusia yang kembali ke ruang angkasa.
Namun, baru-baru ini, NASA mengumumkan rencananya untuk mengirim makhluk hidup ke orbit Matahari pada 2020 nanti.
Wah, apakah manusia yang dikirimkan ke sana? Ataukah makhluk hidup lain? Lalu, apa tujuannya, ya?
Baca Juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Berhenti Konsumsi Gula Buatan?
Stasiun Antariksa Internasional
Sebenarnya, NASA selama ini sudah mengirimkan beberapa astronaut ke ruang angkasa berulang kali.
Para astronaut itu dikirim ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) yang berada di orbit Bumi.
Di sana, mereka bekerja dan melakukan eksperimen ilmiah sesuai dengan misinya.
Para astronaut akan tinggal di sana selama enam bulan sebelum akhirnya kembali ke Bumi dan digantikan oleh astronaut lain yang datang ke ISS.
Baca Juga: Salah Satu Tempat Paling Kering di Dunia Ternyata Ada di Kutub Selatan
Membawa Sel Ragi ke Orbit Matahari
Namun, berbeda dengan misi perjalanan ke ISS, kali ini NASA akan membawa makhluk hidup ke orbit Matahari.
NASA merancang sebuah wahana antariksa yang berukuran cukup kecil, hanya seukuran tas sekolah kita.
Dengan berat sekitar 14 kilogram, wahana antariksa yang disebut BioSentinel ini nantinya akan membawa sel-sel ragi ke orbit Matahari.
Wahana antariksa ini rencananya akan diluncurkan oleh NASA pada pertengahan 2020 nanti.
Baca Juga: Tidak Terjadi Lagi Hingga 2021, Gerhana Bulan Parsial 17 Juli Jadi Gerhana Terakhir
Apa Tujuannya?
Misi dengan wahana antariksa BioSentinel ini dilakukan untuk lebih memahami dampak radiasi yang ada di luar Bumi terhadap makhluk hidup.
Hasilnya diharapkan bisa berguna untuk mengetahui bagaimana radiasi di luar Bumi memengaruhi manusia dan makhluk hidup lainnya di ruang angkasa.
Apalagi NASA berencana akan mengirim manusia ke Mars pada 2030 nanti sehingga hasil dari misi ini akan sangat penting untuk dipelajari, teman-teman.
Baca Juga: Punya Banyak Teman, Ini 4 Manfaat Ikut Ekstrakurikuler di Sekolah
Nantinya, BioSentinel akan membawa dua sel yang berbeda dari ragi Saccharomyces cerevisiae.
Sel yang pertama merupakan sel ragi normal yang bisa menahan radiasi. Sedangkan sel kedua merupakan sel yang tidak bisa memperbaiki DNA dengan baik.
Wahana antariksa BioSentinel akan mengumpulkan data selama sembilan bulan sampai setahun.
Data ini akan berisi informasi tentang dampak jangka panjang dari radiasi yang diterima oleh sel ragi itu ketika jauh dari Bumi.
Baca Juga: 7 Gangguan Mata yang Bisa Dialami Anak-Anak, Salah Satunya Mata Minus
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Info Astronomy |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR