Bobo.id - Apakah teman-teman ada yang tinggal di daerah Bandung atau Lembang?
Beberapa hari belakangan ini, wilayah Bandung dan Lembang sedang mengalami suhu dingin.
Suhu di Bandung bisa mencapai 15 derajat Celcius, sedangkan suhu di Lembang bisa mencapai 13 derajat Celcius.
Baca Juga: Tertutup Awan Berbentuk Topi, Ini Fakta Menarik Gunung Rinjani
Padahal sekarang ini kita sudah memasuki musim kemarau dan biasanya kita akan mengalami cuaca panas.
Namun, kenapa suhu di Bandung malah menurun dan bahkan terasa dingin, ya?
Ternyata hal ini bisa dijelaskan secara sains oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), lo. Yuk, kita cari tahu fakta-faktanya!
Baca Juga: Pernah Merasa Sakit di Dada Setelah Minum Soda? Ini Penjelasannya
Disebabkan oleh Musim Kemarau
BMKG menjelaskan bahwa suhu dingin pada malam hari disebabkan oleh musim kemarau.
Pada siang hari, Bumi akan menyerap panas karena awan lebih sedikit sehingga panas dari Matahari akan langsung diterima Bumi dan permukaan Bumi lebih panas.
Kemudian pada malam hari, panas yang diserap pada siang hari akan dilepaskan kembali ke atmosfer sehingga pada malam suhu lebih dingin.
Baca Juga: Wah, NASA Berencana Tanam Cabai di Ruang Angkasa pada November 2019!
Ketika Bumi melepaskan panas di malam hari, suhu di permukaan akan turun. Itu yang menyebabkan malam terasa lebih dingin.
Saat musim kemarau, karakteristik suhunya dingin dan kering, teman-teman.
Puncak musim kemarau terjadi pada Agustus-September, sedangkan untuk wilayah Jawa Barat, periode musim kemarau datang pada Juni.
Musim dinginnya masuk di wilayah sekitar pantai utara lebih dulu, kemudian bergerak ke arah selatan.
Baca Juga: Suka Bawa Bekal ke Sekolah? Yuk, Cari Tahu Apa Saja Isi Bekal Sehat!
Disebabkan oleh Ketinggian Suatu Daerah
Selain hal itu, faktor elevasi atau ketinggian suatu daerah juga berpengaruh pada suhu dingin.
Secara topografi, semakin tinggi suatu daerah, suhunya akan semakin rendah.
Berbeda dengan daerah pesisir, meski mengalami perubahan suhu, penurunannya tidak sedrastis di daerah dataran tinggi.
Baca Juga: NASA Akan Kirim Makhluk Hidup ke Orbit Matahari pada 2020, Apa Tujuannya?
Di dataran tinggi, kemarau hampir selalu disertai suhu dingin saat malam.
Misalnya saja pada pukul 22.00, suhu di Ancol 29 derajat Celsius, sedangkan di Bogor bisa 23 derajat Celsius.
Disebabkan oleh Kondisi di Australia
Suhu dingin di Bandung juga disebut dipengaruhi oleh kondisi di Australia, nih, teman-teman.
Baca Juga: Mengalami Keringat Berlebih, Perlukah Anak-Anak Menggunakan Deodoran?
Negeri Kanguru itu saat ini seang mengalami puncak dingin hingga September nanti.
Hawa dingin itu terbawa oleh angin pasat tenggara atau angin timuran dari Australia.
Angin pasat sendiri terjadi karena adanya menguapnya udara panas di daerah khatulistiwa dan digantikan oleh udara yang lebih dingin dari daerah subtropis.
Sedangkan angin timuran atau angin muson timur merupakan angin yang berasal dari Australi ke Asia dengan sedikit curah hujan.
Baca Juga: Keren, Animasi Ini Menunjukkan Bumi Tidak Sendirian di Bimasakti!
Ketika musim kemarau, kedua jenis angin itu bertiup dari arah Australia dan melewati Jawa Barat sehingga suhunya relatif lebih dingin dibandingkan musim hujan.
Bukan hanya Bandung, ternyata daerah lain juga merasakan suhu dingin pada malam hari, teman-teman.
Mulai dari Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi, Kalimantan, hingga Nusa Tenggara Timur.
Baca Juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Jika Berhenti Konsumsi Gula Buatan?
(Penulis: Gloria Setyvani Putri)
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR