Bobo.id - Saat makan malam tiba, apa yang teman-teman harapkan ada di meja makan? Ayam goreng? Pizza? Bakso? Atau sushi?
Jika teman-teman penggemar sushi, maka sushi ada di daftar teratas makanan yang paling ingin disantap saat makan malam tiba.
Baca Juga: Berbeda dengan Sushi, Funazushi Dibuat dengan Ikan Hasil Fermentasi Bertahun-Tahun, lo!
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak seperti kita juga ada yang suka menikmati kelezatan kuliner khas Jepang ini.
Jika pernah makan sushi, ada kemungkinan teman-teman juga mencoba pasta hijau pedas yang biasanya menyertai sushi.
Ada yang tahu namanya? Yap! Nama pasta hijau itu adalah wasabi. Ia adalah pelengkap yang tidak terpisahkan dari sushi.
Baca Juga: Ingin Melihat Lumba-Lumba, Cobalah Berkunjung ke 4 Tempat ini
Berasal dari Tanaman Wasabi
Wasabi berasal dari tanaman yang juga bernama wasabi. Namun jenis wasabi ada bermacam-macam, seperti Japonica dan Eutrema wasabi.
Tanaman wasabi tumbuh secara alami di daerah yang dingin dan basah di bawah pohon, seperti sungai dan lembah di Jepang.
Baca Juga: Yuk, Lakukan 3 Hal Ini Agar Tidak Tertular Penyakit Setelah Naik Kendaraan Umum!
Selain di Jepang, jarang sekali kita bisa menemukan tanaman wasabi. Hanya ada beberapa tempat selain Jepang, seperti Tiongkok, Taiwan, Korea, dan Selandia Baru.
Sayangnya, tanaman wasabi sulit untuk ditanam lagi, teman-teman. Selain itu, tanaman wasabi juga membutuhkan waktu kurang lebih tiga tahun sampai akhirnya matang.
Hal ini membuat wasabi memiliki harga yang mahal, 500 gram wasabi bisa berharga sekitar 1,4 juta rupiah.
Baca Juga: Wah, Marvel Studio Secara Resmi Umumkan Film Marvel Fase Keempat
Cara Membuat Wasabi
Untuk membuat wasabi, batang yang neyerupai akar (rimpang) dari tanaman harus diparut dengan gerakan memutar.
Proses inilah yang menciptakan pasta hijau dan melepaskan isothiocyanate, yang menghasilkan uap panas.
Wasabi harus disajikan segera setelah diparut, karena ia akan kehilangan rasa pedasnya dalam 15-20 menit.
Baca Juga: Punya 181 Bulan, Ini Fakta Tata Surya Bimasakti yang Kita Tinggali
Jika teman-teman pernah mengonsumsi wasabi, pasti tahu kalau wasabi punya rasa panas yang berbeda dengan cabai.
Alih-alih panas di mulut, panas wasabi biasanya memengaruhi hidung dan saluran hidung.
Berbeda dengan panas cabai yang bertahan lama, panas wasabi ini cenderung menghilang dengan cepat.
Baca Juga: Ilmuwan Identifikasi Spesies Hiu Baru yang Bisa Bercahaya dalam Gelap
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR