Bobo.id - Tepat pada 20 Juli 1969, manusia pertama kalinya berhasil menginjakkan kaki ke Bulan melalui tiga orang astronaut.
Ketiga orang astronaut itu adalah Neil Amstrong, Buzz Aldrin, dan Michael Collins dalam misi Apollo 11.
Keberhasilan pendaratan manusia di Bulan menjadi salah satu peristiwa bersejarah bagi umat manusia dan ilmu pengetahuan, lo.
Setelah berhasil dengan misi Apollo 11, NASA kembali melakukan misi perjalanan ke Bulan hingga 1972 dalam misi Apollo 12, 14, 15, 16, dan 17.
Dalam misi pendaratan ke Bulan yang dilakukan selama tiga tahun itu, ternyata manusia meninggalkan banyak benda di satelit alami Bumi ini, lo, teman-teman.
Yuk, kita cari tahu benda apa saja yang tertinggal di Bulan dari misi pendaratan ke Bulan yang disebut sebagai Project Apollo mulai 1969 hingga 1972 ini!
Baca Juga: Wah, NASA Berencana Tanam Cabai di Ruang Angkasa pada November 2019!
Bendera Amerika Serikat
Misi Apollo yang berlangsung selama tiga tahun seluruhnya dilakukan oleh NASA atau Badan Antariksa Amerika Serikat, teman-teman.
Nah, selama enam kali misi pendaratan inilah, astronaut dari NASA selalu menancapkan bendera Amerika Serikat di permukaan Bulan.
Ini artinya, ada enam buah bendera Amerika Serikat yang ada di permukaan Bulan.
Ada seorang profesor di Arizona State University yang juga merupakan peneliti utama Lunar Reconnaissance Orbiter, yaitu Profesor Mark Robinson.
Bertugas mengamati dan menangkap gambar permukaan Bulan, Profesor Mark Robinson menyatakan bahwa saat ini hanya tersisa lima bendera saja yang berdiri di Bulan, lo.
Satu bendera lainnya, yaitu bendera pertama yang ditancapkan melalui misi Apollo 11 sudah terjatuh, teman-teman.
Profesor Mark Robinson juga mengatakan bahwa meskipun lima bendera tadi masih berdiri tegak, tapi warna yang ada di bendera bisa dipastikan sudah pudar karena sinar ultraviolet dari atmosfer.
Baca Juga: Bisakah Jejak Kaki Astronaut yang Ada di Bulan Bertahan Selamanya?
Disk Pesan Pemimpin Dunia
Saat mendarat di Bulan, salah satu astronaut, yaitu Buzz Aldrin melemparkan disk atau cakram yang berisi pesan para pemimpin dunia.
Disk ini bertuliskan "From Planet Earth - July 1969" pada permukaannya.
Selain itu, di permukaan disk ini juga berisi pesan para pemimpin dunia dari 73 negara, termasuk Yugoslavia dan Republik Dahomey yang sekarang sudah tidak ada.
Nah, teks atau tulisan yang ada dalam disk ini sudah dikecilkan ukurannya hingga 200 kali lebih kecil dan untuk membacanya dibutuhkan kaca pembesar.
Sekarang, disk berisi tulisan pesan para pemimpin dunia ini masih berada di wilayah Sea of Tranquility di Bulan.
Bola Golf
Meskipun kondisi di Bulan berbeda dengan di Bumi, astronaut yang melakukan misi Apollo 14 pada 1971, Alan Shepard, mencoba bermain golf di Bulan, lo.
Gerakan yang dilakukan oleh Alan Shepard saat bermain golf di Bulan sedikit aneh, nih, teman-teman, karena terhambat baju astronaut yang kaku dan tebal.
Namun, gravitasi rendah yang ada di permukaan Bulan membuat Shepard bisa memukul bola golf dan membuatnya bergerak sejauh sekitar 182 meter.
Saat ini, bola golf yang dipukul oleh Alan Shepard masih berada di Bulan, teman-teman.
Baca Juga: Bukan Tanpa Tujuan, Ini Pentingnya Bulan yang Mengelilingi Bumi
Cermin Reflektor
Ada lima cermin reflektor di permukaan Bulan yang ditinggalkan dari misi pendaratan di Bulan, teman-teman.
Cermin reflektor yang dibawa oleh para astronaut dalam misi Apollo ini bertujuan untuk menghitung jarak antara Bumi dan bulan dengan ketepatan yang tinggi.
Caranya dengan mengarahkan sinar laser pada reflektor yang diletakkan di Bulan oleh observatorium di California, Prancis, dan Tokyo.
Baca Juga: Ternyata Matahari Mengeluarkan Suara, lo! Bagaimana Suaranya, ya?
Apollo 11 adalah misi pertama yang membawa reflektor pada 1969, lalu dilanjutkan oleh misi Apollo 14 dan 15 pada 1971.
Sedangkan reflektor keempat dan kelima ditinggalkan oleh pesawat Luna 17 pada 1970 dan Luna 21 pada 1973 milik Rusia.
Selain empat benda tadi, masih ada beberapa benda lagi yang ditinggalkan di permukaan Bulan dalam misi pendaratan di satelit alami Bumi, lo.
Teman-teman, tonton video ini juga, yuk!
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR