Bobo.id - Apakah teman-teman pernah mendengar sebuah istilah bernama "Disleksia"? Kalau iya, apakah teman-teman tahu tentang istilah itu?
Disleksia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi gangguan belajar yang ditandai dengan sulit membaca, menulis, mengeja, atau bicara jelas.
Baca Juga: Anosmia, Kondisi Saat Hidung Tidak Dapat Mencium Bau, Cari Tahu, yuk!
Disleksia termasuk dalam golongan gangguan saraf pada bagian otak yang memroses bahasa. Kondisi ini bisa ditemukan pada anak-anak ataupun orang dewasa.
Sedihnya, kondisi ini lebih sering dialami oleh anak-anak seperti kita, teman-teman. Biasanya, penderita disleksia kesulitan untuk memahami apa yang ia dengar dan pelajari.
Sebenarnya apa penyebab disleksia, ya? Yuk, cari tahu selengkapnya tentang kondisi ini!
Baca Juga: 4 Museum di Jakarta yang Bisa Kita Kunjungi saat Akhir Pekan Tiba
Penyebab Disleksia
Belum ada yang bisa menjelaskan secara pasti hal apa yang menyebabkan disleksia. Namun, para ahli sepakat kalau dua hal inilah yang bisa menyebabkan disleksia.
Pertama, genetik. Penyebab disleksia adalah kelainan pada gen DCD2. Inilah penyebab yang paling umum.
Baca Juga: Oyakodon, Nasi Berselimut Telur dan Ayam yang Membuat Orang Rela Mengantre
Biasanya kondisi ini diwariskan dari anggota keluarga. Kondisi yang ditandai dengan tidak berfungsinya cerebrum, yaitu bagian otak yang mengatur aktivitas berpikir dan bergerak.
Kedua, cedera atau kondisi lainnya. Selain faktor keturunan, penyebab disleksia adalah gangguan yang dialami setelah kita dilahirkan seperti cedera otak, stroke, atau trauma lainnya.
Disleksia juga bisa dipengaruhi dari latar belakang etnis seseorang, terutama penggunaan bahasa.
Baca Juga: Nutrisi Apa Saja yang Dibutuhkan Gigi agar Tumbuh Sehat? #AkuBacaAkuTahu
Masalah yang Dialami Penderita Disleksia
1. Masalah Fonologi
Fonologi adalah hubungan sistematik antara huruf dan bunyi. Misalnya, penderita disleksia mengalami kesulitan membedakan kata ”baju” dengan ”baru”.
Atau mereka keliru memahami kata-kata yang mempunyai bunyi hampir sama, misalnya ”dua puluh” dengan ”dua belas”.
Kesulitan ini tidak disebabkan masalah pendengaran, tetapi berkaitan dengan proses pengolahan input di dalam otak.
Baca Juga: Mau Lebih Bahagia Menjalani Hari? Lakukan 5 Hal Ini, yuk!
2. Masalah Mengingat Perkataan
Kebanyakan penderita disleksia mempunyai level kecerdasan normal atau di atas normal. Namun, biasanya mempunyai kesulitan mengingat perkataan.
Penderita mungkin sulit menyebutkan nama teman-teman dan memilih untuk memanggilnya dengan sebutan “temanku di sekolah” atau sebutan lainnya.
Biasanya penderita bisa menjelaskan suatu cerita, tetapi tidak bisa mengingat jawaban untuk pertanyaan yang sederhana.
Baca Juga: Sering Diminum Orang Dewasa, Bolehkah Anak-Anak Minum Kopi? #AkuBacaAkuTahu
3. Masalah Penyusunan yang Berurut
Penderita disleksia mengalami kesulitan menyusun sesuatu secara berurutan misalnya susunan bulan dalam setahun, hari dalam seminggu, atau susunan huruf dan angka.
Kadang, penderita juga sering ”lupa” susunan aktivitas yang sudah direncanakan sebelumnya.
4. Masalah Ingatan Jangka Pendek
Penderita disleksia juga biasanya mengalami kesulitan memahami perintah yang panjang dalam waktu yang singkat.
Baca Juga: Tidak Ada Bangku dengan Huruf 'I' di Bioskop, Mengapa Begitu, ya? #AkuBacaAkuTahu
5. Masalah Pemahaman Sintaks
Penderita disleksia sering mengalami kebingungan dalam memahami tata bahasa, terutama jika dalam waktu yang bersamaan mereka menggunakan dua atau lebih bahasa yang mempunyai tata bahasa yang berbeda.
Anak disleksia mengalami masalah dengan bahasa keduanya apabila pengaturan tata bahasanya berbeda daripada bahasa pertama. Misalnya, kesulitan belajar bahasa asing.
Baca Juga: Bus Warna-Warni Ini Akan Membawamu Berkeliling Taman Monas yang Luas
Tonton video ini, yuk!
10 Contoh Pelanggaran Hak di Lingkungan Sekolah, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR