Burung yang ada di grup eksperimen dan sering mendengar suara predator terlihat lebih pendiam dan lebih sering merunduk, lo.
Dua hal ini adalah perilaku defensif atau perlawanan yang biasa digunakan oleh burung laut saat mendapat peringatan akan adanya predator.
Selain itu, burung yang ada di kelompok eksperimen juga menunjukkan tingkat stres yang lebih tinggi dan memiliki kaki yang lebih pendek, nih, teman-teman.
Baca Juga: Pengamatan Kera Barbary Remaja yang Dirawat Kelompok Lain Membantu Upaya Rehabilitasi
Bayi Burung dalam Telur Berkomunikasi Lewat Getaran
Dari penelitian yang dilakukan, peneliti menyimpulkan kalau burung-burung di kelompok eksperimen yang lebih sering mendengar suara predator lebih pandai merespons adanya bahaya dibandingkan bayi burung yang ada di kelompok kontrol.
Namun sel yang digunakan untuk produksi energi dan pertumbuhan bayi burung pada kelompok ini berkurang, teman-teman.
Selain itu, dari penelitian ini peneliti juga menemukan bahwa bayi burung yang masih berada dalam telur bisa saling berkomunikasi melalui getaran.
Getaran ini berguna untuk memperingatkan bayi burung lainnya yang ada di dalam telur bahwa ada bahaya yang mengancam di sekitar mereka, yaitu predator.
Tonton video ini juga, yuk, teman-teman!
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR