Bobo.id - Agar terhindar dari bakteri dan virus, kita memang dianjurkan untuk rajin membersihkan anggota tubuh.
Salah satunya adalah membersihkan telinga. Meski kita harus menjaga kebersihan telinga, kita tidak boleh membersihkannya setiap hari, lo.
Kita juga tidak boleh membersihkan telinga dengan cotton bud. Wah, mengapa begitu, ya?
Yuk, cari tahu alasan dan kesalahan membersihkan telinga lainnya!
Baca Juga: Tidak Pernah Terlihat, Apakah Ular Punya Telinga dan Bisa Mendengar?
1. Menggunakan Benda Runcing
Beberapa orang suka membersihkan telinga mereka dengan bagian jarum yang tumpul, penjepit rambut berukuran kecil, hingga menggunakan kuku jari yang panjang.
Benda-benda itu memang bisa mengambil kotoran telinga.
Akan tetapi, benda-benda itu juga bisa melukai kulit tipis yang ada di bagian dalam atau bagian luar telinga kita. Kulit yang terluka itu bisa lecet dan berdarah, lo, Teman-teman.
2. Membersihkan Telinga Terus-menerus
Membersihkan bagian tubuh secara teratur memang bagus. Namun, bagian dalam telinga tidak bisa dibersihkan setiap hari.
Baca Juga: Ada Hewan yang Telinganya Berwarna Pink Meski Warna Tubuhnya Berbeda, Kenapa, ya?
Jika terus-menerus dibersihkan, bagian dalam telinga akan lecet.
Bagian dalam telinga sebaiknya dibersihkan saat serumen dekat dengan telinga bagian luar.
Serumen adalah zat yang mirip dengan lilin. Zat ini bisa melindungi kulit bagian dalam telinga dan mencegah pertumbuahan jamur serta bakteri.
3. Menggunakan Cotton Buds atau Korek Kuping
Ternyata, membersihkan telinga dengan korek kuping itu kurang tepat. Korek kuping bisa membuat kotoran telinga terdorong kembali ke bagian dalam.
Selain itu, korek kuping juga bisa membuat gendang telinga dan ossicles menjadi rusak.
Untuk menghidari hal itu, gunakanlah alat mengambil kotoran telinga.
Alat ini memiliki ceruk kecil yang tumpul di bagian ujungnya. Ceruk kecil itu bisa membersihkan telinga lebih baik, daripada korek kuping.
Baca Juga: Biawak Tak Bertelinga Menjadi Fosil Hidup Endemik dari Kalimantan
4. Terapi Lilin
Beberapa orang suka melakukan terapi lilin untuk membersihkan kotoran di telinga mereka.
Saat melakukan terapi lilin, semua kotoran yang ada di dalam telinga akan terangkat.
Terapi lilin memang biasa mengangkat kotoran telinga secara maksimal, namun terapi ini juga bisa meningkatkan tekanan pada gendang telinga.
Seperti kita tahu, jika tekanan pada gendang telinga terlalu kuat, kemungkinan gendang telinga untuk pecah semakin besar.
5. Menggunakan Alat Suntik
Selain menggunakan terapi lilin, beberapa orang suka membersihkan telinganya dengan menggunakan alat suntik.
Alat suntik itu difungsikan sebagai penyemprot air ke dalam telinga.
Konon, cara itu bisa membuat kotoran telinga keluar bersama air yang disemprotkan. Cara itu terlihat praktis, namun sebenarnya kurang aman.
Air yang dimasukkan ke dalam telinga bisa saja tertahan di dalam dan mengganggu pendengaran kita.
Baca Juga: Kenali Arti Gerakan Telinga Kucing Agar Lebih Mengerti Kucing Kesayangan
Lalu, bagaimana cara membersihkan kotoran telinga yang benar?
Kotoran telinga sebaiknya dibersihkan dengan alat pengambil kotoran telinga. Saat menggunakan alat ini, ambillah kotoran telinga yang berada di dekat lubang luar telinga, bukan di dalam telinga. Hal itu bisa melukai bagian dalam telinga.
(Penulis: Willa Widiana)
Lihat juga video ini, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR