Bobo.id - Apakah teman-teman pernah melihat kunang-kunang? Kunang-kunang merupakan salah satu hewan yang unik.
Itu karena kunang-kunang memiliki kemampuan untuk bisa memancarkan cahaya dalam kegelapan.
Jika kita melihat sekumpulan kunang-kunang di malam hari, itu akan menjadi pemandangan yang sangat indah.
Baca Juga: Hampir Sama dengan Dokter Manusia, Kenalan dengan Dokter Hewan, yuk!
Biasanya, kunang-kunang akan memancarkan cahaya dengan beberapa tujuan. Salah satunya untuk memberikan peringatan.
Nah, ternyata tidak hanya kunang-kunang yang bisa bercahaya. Ada satu jenis siput yang bisa bercahaya juga, lo.
Kemampuan hewan memancarkan cahaya ini disebut sebagai bioluminesensi. Siput jenis apa, ya? Yuk, kita cari tahu!
Baca Juga: Selain Minum Susu, Datang ke Greenfields Family Land untuk Mengasah Kreativitas, yuk!
Siput Tanah Tropis
Seorang ahli serangga Jepang bernama Dr. Yata Haneda pernah meneliti fenomena bioluminesensi pada siput Quantula striata.
Siput Quantula striata merupakan siput tanah tropis berukuran sedang.
Siput ini banyak dijumpai di Singapura, Malaysia, Kamboja, Filipina, Fiji, dan beberapa pulau di Rhio Archipelago.
Baca Juga: Selain Banyak Jenisnya, Ternyata Ada 'Aturan' Memakai Kaus Kaki, lo!
Siput ini memiliki cangkang cukup besar dan tebal dengan tinggi 15 sampai 18 milimeter dan lebar 21 sampai 25 milimeter.
Orang yang pertama kali menemukan siput Q. striata adalah John Edward Gray pada 1834 di Singapura.
Siput yang Bisa Bercahaya
Dalam penelitian Pak Haneda, terungkap bahwa siput itu bisa berpendar atau memancarkan cahaya.
Baca Juga: Terlihat Berwarna, Foto Ini Sebenarnya Hitam-Putih, lo! Kok, Bisa?
Cahaya yang dikeluarkan berwarna hijau kekuningan dan bisa memancar selama setengah detik.
Sementara panjang spektrum gelombang cahaya mencapai 515 nano meter.
Menurut ahli, cahaya ini diproduksi oleh kelompok sel raksasa berdiameter 0,5 milimeter yang terletak pada bagian bawah siput.
Kemampuan bercahaya ini dikontrol oleh aktivitas syaraf. Sedangkan pancaran cahaya muncul saat siput bergerak dan makan.
Baca Juga: Jangan Panik! Ini Penanganan Pertama saat Tergigit Ular Berbisa
Siput dewasa dan muda memiliki kemampuan bercahaya. Sedangkan bayi siput masih belum bisa melakukan hal ini.
Fungsi pendaran cahaya juga digunakan sebagai komunikasi pada sesama kunang-kunang.
Jika siput melihat cahaya kawannya, dia akan mendekatinya. Makin dekat jarak keduanya, frekuensi pendaran cahaya akan meningkat.
Dengan cara ini mereka berkomunikasi dan berkelompok untuk mencari berbagai sumber makanan dan mencari pasangan.
Baca Juga: Yuk, Lindungi Alam Indonesia Melalui Wahana Antangin Junior Urban Forest di KidZania!
(Penulis: Gloria Setyvani Putri)
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR