Bobo.id - Meskipun banyak spesies hewan yang mengalami kepunahan, masih banyak spesies lainnya yang baru ditemukan, lo, teman-teman.
Tempat yang banyak ditemukan spesies hewan baru adalah di bawah laut atau bagian laut dalam.
Laut dalam menjadi tempat di mana banyak ditemukan spesies baru.
Karena kemampuan manusia untuk menyelam ke dalam laut sangat terbatas, dibutuhkan alat untuk menyelam ke dalam laut.
Nah, dengan berkembangnya teknologi, peneliti berhasil menciptakan alat yang dapat digunakan untuk menyelam ke dasar laut.
Baca Juga: Apakah Kucing dan Anjing Juga Perlu Sikat Gigi? #AkuBacaAkuTahu
Alat ini bernama ROV atau Remotely Operated Vehicles, yaitu robot dengan kemampuan menyelam ke dasar laut yang dikendalikan dari jarak jauh.
Dari penelitian yang dilakukan menggunakan ROV, peneliti bisa mendapatkan gambar spesies hewan yang baru ditemukan di laut dalam dekat Palmyra Atoll, Samudera Pasifik Utara, lo.
Hewan yang ditemukan adalah cumi piglet dengan bentuk yang unik, yaitu memiliki "rambut".
Wah, apakah "rambut" yang dimiliki cumi piglet sama seperti rambut manusia? Cari tahu tentang cumi piglet ini, yuk!
Cumi Piglet Ditemukan di Laut Dalam
Dalam misi eksplorasi bawah laut, kru dari E/V Nautilus, kapal ekspedisi yang digunakan untuk mencari penemuan baru, menemukan hewan langka, nih, teman-teman.
Hewan langka ini ternyata adalah spesies baru yang disebut cumi piglet atau cumi babi dengan nama ilmiah Helicocranchia sp.
Cumi piglet ditemukan di kedalaman lebih dari seribu meter di bawah permukaan laut, di dekat Palmyra Atoll yang terletak di Samudera Pasifik Utara.
Uniknya, cumi piglet ini punya "rambut" yang melambai-lambai di kepalanya, lo, teman-teman.
Baca Juga: Bukan Termasuk Ikan Air Tawar, Ternyata Ini Asal Usul Ikan Mujair
Cumi Piglet Punya Moncong Seperti Babi
Para peneliti yang menemukan hewan ini kemudian menamakannya cumi pilet atau cumi babi karena tubuhnya.
Cumi piglet punya tubuh yang bentuknya bundar agar memanjang dengan mocong seperti moncong babi.
Moncongnya yang mirip seperti moncong atau hidung babi ini digunakan oleh cumi piglet untuk menyedot air seperti pompa.
Baca Juga: Tak Hanya Hitam Putih, Ada Panda Merah Juga, lo! Ini Dia Fakta Uniknya
Jika dilihat dari kamera kapal ROV, cumi piglet terlihat berukuran besar, lo.
Namun sebenarnya ukuran cumi ini tidak lebih besar dari ukuran buah pir.
Dari penelitian yang dilakukan, cumi piglet diketahui mengatur daya apungnya di dalam air menggunakan ruang internal dalam tubuhnya yang dipenuhi amonia.
Bagi cumi piglet, amonia sangat berguna bagi mereka, namun zat kimia yang yang cukup sering ditemukan ini berbahaya bagi manusia, lo, kalau terpapar dalam jumlah tinggi.
Tentakel Berbentuk Seperti Rambut
Tubuh cumi piglet ini cukup unik, teman-teman, karena selain memiliki moncong seperti hidung babi, cumi piglet juga terlihat seperti punya mata yang berukuran cukup besar dan "rambut" di kepalanya.
Namun "rambut" yang dimiliki cumi piglet bentuknya tidak seperti rambut yang ada di tubuh manusia, lo.
"Rambut" yang dimaksud ada di tubuh cumi piglet ternyata adalah tentakel cumi yang jumlahnya ada delapan dan melambai-lambai saat cumi piglet berenang.
Cumi piglet yang termasuk cephalopoda atau moluska bawah air punya pola berpigmen di tubuhnya yang dikenal sebagai kromatofor.
Baca Juga: Unik, Udang Ini Punya Warna Cantik dan Corak Seperti Galaksi, lo!
Kromatofor sering digunakan oleh beberapa hewan lain untuk berkamuflase, teman-teman, namun fungsi kromatofor di tubuh cumi piglet masih perlu diteliti lagi.
Cumi Piglet Pindah Tempat Tinggal saat Tumbuh Dewasa
Tempat tinggal cumi piglet ternyata selalu berpindah seiring perkembangan usianya, lo, teman-teman.
Saat cumi piglet masih muda, mereka akan tinggal di permukaan laut dengan kedalaman beberapa ratus meter saja.
Baca Juga: Bukan di Darat, Ulat Bulu Ini Hidup di dalam Laut, Pernah Lihat?
Namun saat cumi piglet sudah dewasa, mereka akan berenang turun ke kedalaman laut yang dikenal sebagai zona senja, yaitu wilayah lautan dengan kedalaman 200 sampai 1.000 meter dengan sedikit cahaya.
Cumi piglet juga bisa menyelam lebih dalam hingga zona bathypelagic, nih, teman-teman, yaitu kedalaman laut antara 1.000 sampai 4.000 meter.
O iya, zona ini juga sering disebut sebagai zona tengah malam, lo, karena kurangnya sinar matahari yang mencapai zona ini.
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | National Geographic Indonesia,IFL Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR