Kelomang memang tidak memiliki cangkang sendiri, berbeda dengan siput yang mempunyai cangkang. Kalau tubuh siput bertambah besar, maka cangkangnya pun ikut membesar. Kelomang selalu harus memakai cangkang hewan lain. Kalau tubuhnya membesar, ia terpaksa sibuk mencari cangkang lain yang lebih besar.
“Aah, kamu ini, belum berusaha sudah mengeluh. Kalau bekerja keras, kamu pasti bisa dapat cangkang baru yang cocok!” nasihat Imang Kelomang.
Baca Juga: Dapat Daging Sapi dari Perayaan Iduladha Kemarin? Ini Tips Menyimpannya
Maka Kelo Kelomang pun berangkat mencari cangkang baru. Dicobanya sebuah cangkang siput warna putih yang ditemuinya di jalan.
Sayang, cangkang itu terlalu sempit. Bisa-bisa, ia harus berjalan mirng seperti kepiting. Kemudian, ia mencoba lagi rumah siput lain berwarna abu-abu kehitaman. Namun, ternyata terlalu besar.
Setelah berjalan ke sana sini, akhirnya ia mendapat sebuah cangkang berwarna cokelat bergaris-garis putih. Sebetulnya Kelo kurang suka, tetapi ternyata cangkang itu pas di tubuhnya. Ia merasa nyaman.
Baca Juga: Ada Sapi yang Berpunuk Seperti Unta, Apa Fungsi Punuk Sapi Itu, ya?
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR