Bobo.id - Istilah hoax atau informasi palsu saat ini pasti sudah sering teman-teman dengar atau baca, baik dari televisi, saat mengakses internet, maupun membaca berita di koran.
Hoaks sangat mudah didapatkan dan dibuat karena saat ini teknologi juga berkembang dengan cepat, teman-teman.
Biasanya, hoaks akan mudah didapatkan dari akses internet yang dilakukan menggunakan smartphone.
Akibat dari mudahnya hoaks beredar dan diakses oleh banyak orang, informasi yang salah juga lebih sering kita dapatkan.
Baca Juga: Berencana Berkunjung ke Singapura? Coba 5 Makanan Khasnya, yuk!
Padahal, hoaks atau informasi palsu ini bisa merugikan banyak orang, lo, teman-teman.
Contohnya saat bencana alam di mana kita tidak bisa memastikan apakah informasi yang beredar adalah asli atau palsu, orang-orang akan dengan mudah mempercayai hoaks, terlebih saat panik.
Nah, agar kira tidak mudah percaya pada informasi palsu yang beredar, Kominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan ada empat ciri utama sebuah informasi merupakan hoaks.
Empat Ciri Utama Hoaks atau Informasi Palsu
Hoaks punya empat ciri utama yang bisa membuat kita membedakannya dari berita lain yang asli, teman-teman.
Ciri pertama berita hoaks adalah sumber informasi atau media yang menyebarkan informasi itu tidak jelas identitasnya.
Kalau informasi yang teman-teman dapatkan berasal dari sumber yang tidak terpercaya atau tidak meyakinkan, maka sebaiknya kita mencari tambahan sumber informasi lainnya.
Suatu informasi, seperti berita, akan mengandung enam unsur yang disebut sebagai 5W+1H, teman-teman. Ini adalah ciri kedua.
Baca Juga: Wah, di California Ada Peraturan Membawa Wadah Makanan untuk Makanan yang Dibungkus
Unsur ini terdiri dari what (apa), when (kapan), who (siapa), why (mengapa), where (di mana), dan how (bagaimana).
Keenam unsur itu menandakan sebuah berita lengkap dan jelas memberitakan sehingga bisa dimengerti dengan baik.
Jika suatu informasi tidak memiliki keenam unsur ini, maka informasi tadi bisa diduga sebagai sebuah hoaks, lo.
Ciri ketiga yang menandakan suatu informasi merupakan hoaks adalah penyebar berita atau informasi meminta informasi disebarkan secara luas dan kuat atau terus menerus.
Baca Juga: Pernah Coba Asparagus? Bermanfaat untuk Mencegah Diabetes, lo!
Hal ini bertujuan agar informasi yang disebarkan bisa dengan cepat sampai ke orang yang dituju dan memengaruhi orang yang membacanya.
Terakhir, sebuah informasi bisa disebut hoaks adalah ketika ada kalangan tertentu yang disasar atau dituju oleh pembuat hoaks.
Misalnya saja adalah berita hoaks yang dimaksudkan untuk orang tua, remaja, atau penduduk di suatu tempat.
Bagaimana Caranya Agar Tidak Tertipu Hoaks?
Karena saat ini informasi semakin mudah didapatkan, berita hoaks semakin mudah tersebar, teman-teman.
Nah, agar kita tidak mudah percaya pada hoaks, kita harus melakukan beberapa langkah.
Langkah pertama adalah dengan melihat sumber berita dari mana informasi itu berasal, apakah dari situs terpercaya atau hanya dari situs yang tidak jelas siapa penulisnya.
Teman-teman bisa meminta bantuan orang tua untuk menentukan situs apa yang bisa dipercayai atau tidak, lo.
Baca Juga: Belajar Sejarah Jakarta Menjadi Lebih Menarik dengan Hologram
Membaca informasi secara keseluruhan juga penting agar tidak tertipu dengan hoaks, nih, teman-teman.
Dengan membaca informasi secara keseluruhan dan lengkap, kita bisa memahami apakah informasi itu hanya mengada-ada, diedit, atau dilebih-lebihkan oleh penulisnya.
Kita juga harus memastikan foto yang digunakan pada artikel informasi itu benar atau tidak.
Tonton video ini juga, yuk, teman-teman!
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR