Bobo.id – Saat ini, Indonesia sedang mengalami musim kemarau, teman-teman. Musim kemarau di Indonesia berlangsung selama bulan April hingga September.
Seharusnya, sebentar lagi musim hujan segera tiba, nih, yaitu pada bulan Oktober.
Namun, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan tahun ini musim hujan akan terlambat datang, nih.
Sebenarnya, dari asalnya hujan, ya?
Air Hujan yang Selalu Ada
Sebenarnya, hujan tidak berasal dari mana-mana, lo. Maksudnya, air hujan selalu ada di sekitar kita dan tidak pergi ke mana-mana.
Ini karena hujan sebenarnya adalah bagian dari siklus air yang tidak pernah berakhir.
Yap, siklus air terus-menerus terjadi, teman-teman. Siklus air juga disebut sebagai siklus hidrologi.
Siklus air ini terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu evaporasi, kondensasi, perisipitasi, koleksi, dan transpirasi.
Yuk, kita uraikan tahapan siklus air satu persatu.
Baca Juga: Jadi Sungai Terpanjang Kedua, Ada Berapa Jembatan di Sungai Amazon, ya?
Evaporasi
Evaporasi ini adalah proses penguapan, teman-teman. Proses evaporasi adalah tahap pertama dalam siklus air.
Air di laut atau danau memanas dan menguap menjadi uap air. Uap air ini sama seperti ketika kita menuangkan air panas dalam cangkir dan ada uap yang keluar.
Kondensasi
Tahap kedua dalam siklus air adalah kondensasi.
Uap air yang tadi naik ke udara terus naik sampai ke langit, teman-teman.
Semakin naik, udara semakin dingin sehingga uap air mulai memadat atau terjadi kondensasi.
Artinya, uap air bergabung menjadi satu dan membentuk awan.
Contoh kondensasi adalah ketika kita melihat ada embun di luar gelas air dingin. Itu adalah uap iar yang menyentuh gelas yang dingin, kemudian berubah jadi air lagi.
Presitipasi
Setelah uap air terbentuk jadi awan, maka akan ada proses presitipasi.
Proses ini adalah proses ketika uap air menjadi sangat padat sampai awan tidak bisa menahannya lagi.
Baca Juga: Berbeda dari Planet Lain, Bumi Punya Air, Dari Mana Asalnya?
Makanya, ada air dari awan itu yang turun lagi ke tanah. Nah, inilah hujan yang mengguyur Bumi.
Setelah hujan, masih ada siklus air yang berlanjut, lo.
Koleksi
Air yang jatuh saaat proses hujan akan mengalir dari daratan ke sungai-sungai.
Akhirnya, air itu terkumpul kembali dalam lautan dan danau. Kemudian siklusnya akan dimulai lagi, deh.
Transpirasi
Selain terkumpul kembali ke danau atau laut, ada juga air yang melewati proses transpirasi.
Air yang turun akan terserap ke tanah dan jadi nutrisi tumbuh-tumbuhan, kemudian ada proses transpirasi di mana air menguap lewat pori-pori tumbuhan dan naik ke udara.
Bagaimana dengan Hujan Salju?
Salju sebenarnya adalah uap air yang menyublim dan kemudian membeku ketika masih ada di awan, teman-teman.
Nanti, saat hujan turun, kamu sudah tahu deh, bagaimana prosesnya hujan bisa terjadi dan ke mana air pergi setelah hujan selesai turun.
Baca Juga: Hujan Es Sedang Banyak Terjadi di Indonesia, Kenali Hujan Es, yuk!
Yuk, lihat video ini juga!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Moe the Knowbot |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR