Bobo.id - Kawasan terumbu karang yang luas adalah bagian penting di lautan, terutama bagi penghuni lautan, seperti ikan.
Terumbu karang terbentuk dari kumpulan binatang karang yang akhirnya membentuk susunan kalium karbonat yang bertekstur seperti batu kapur.
Terumbu karang hidup di berbagai area yang berbeda di lautan, teman-teman. Contohnya di pinggir pantai atau daerah yang masih terkena cahaya matahari, seperti sekitar 50 meter di bawah permukaan laut.
Namun ada juga terumbu karang yang hidup jauh di dalam laut dan tidak memerlukan cahaya, lo.
Baca Juga: Bolehkah Kita Mengganti Air Putih dengan Meminum Infused Water?
Terdapat Beberapa Kawasan Terumbu Karang yang Luas
Nah, di beberapa wilayah perairan, ada kawasan terumbu karang yang luas dan terbentang di beberapa negara yang berguna bagi tempat tinggal organisme lautan.
Seperti kawasan coral triangle atau kawasan karang segitiga di wilayah Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Kepulauan Salomon, dan Timor Leste.
Luas kawasan karang segitiga ini bisa mencapai hingga sekitar enam juta kilometer persegi, lo!
Selain kawasan karang segitiga, kawasan terumbu karang lain yang juga luas adalah Great Barrier Reef atau Karang Penghalang Besar yang membentang sepanjang 2.600 kilometer.
Kawasan ini termasuk berada di pantai Queensland di timur laut Australia.
Namun sayangnya, sekitar tahun 2016 dan 2017, kawasan Great Barrier Reef mengalami pemutihan massal yang merusak sekitar setengah karang.
Baca Juga: Apa Itu Pemutihan Terumbu Karang dan Apa Sebabnya? #AkuBacaAkuTahu
Rakit Lava yang Mengeras Bisa Membantu Pemulihan Karang
Pada 9 Agustus yang lalu, satelit Terra milik NASA menemukan adanya rakit lava, yaitu lempengan lava yang mengeras berada di sekitar Great Barrier Reef, nih, teman-teman.
Menurut para peneliti, rakit lava ini dianggap bisa membantu pemulihan terumbu karang Great Barrier Reef yang rusak karena pemutihan.
Rakit lava yang mengapung di lautan bisa membantu pemulihan karang karena rakit ini sering penuh dengan berbagai kehidupan laut, seperti teritip dan karang batu.
Nah, dengan adanya rakit lava yang bergerak di lautan, maka bisa membantu mendistribusikan atau membawa kembali kehidupan ke bagian lautan yang lain.
Baca Juga: Hutan Amazon Terbakar, Seberapa Penting Hutan Amazon bagi Bumi? #AkuBacaAkuTahu
Dengan cara ini, maka bagian terumbu karang yang lain dari Great Barrier Reef bisa mendapat makanan dari rakit lava yang bergerak.
Ilmuwan memperkirakan dengan adanya rakit lava ini, maka terumbu karang yang mengalami pemutihan bisa memiliki kesempatan untuk kembali sehat, teman-teman.
Gunung Berapi yang Meletus Mengalirkan Lava Membentuk Rakit Lava
Dari satelit Terra yang dimiliki NASA, terlihat bahwa rakit lava ini bergerak di sekitar Samudera Pasifik, yang juga dilaporkan oleh para pelaut.
Rakit lava ini kemudian dilaporkan berukuran sekita r150 kilometer persegi dan bergerak menuju ke arah Australia dan Great Barrier Reef.
Sesuai namanya, rakit lava ini terbentuk dari lava gunung berapi, teman-teman.
Baca Juga: Polusi Meningkat, Bagaimana Cara Mengatasinya, ya? #AkuBacaAkuTahu
Gunung berapi yang meletus mengeluarkan lava yang mengalirkan lava ke lautan.
Nah, karena lempengan lava yang mengeras ini memiliki banyak lubang di permukaannya, maka memudahkannya mengapung dan kemudian disebut rakit.
Namun peneliti mengatakan kalau rakit lava ini tidak selamanya membawa makanan yang dibutuhkan terumbu karang, lo.
Ada kemungkinan kalau rakit lava ini justru bisa membawa spesies invasif atau berbahaya ke daerah lain.
#GridNetworkJuara
Tonton video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR