Bobo.id – Apakah teman-teman pernah melihat kendaraan yang dilengkapi dengan airbag atau kantung udara?
Saat terjadi tabrakan kendaraan, pengendara mobil bisa terluka, teman-teman.
Airbag berfungsi melindungi pengemudi mobil ketika kecelakaan terjadi.
Sebenarnya bagaimana cara kerja airbag, ya?
Kegunaan Airbag di Kendaraan
Airbag adalah salah satu fitur penting di kendaraan, teman-teman.
Keberadaan airbag bisa membantu pengemudi dan penumpang yang duduk di bagian depan tetap selamat saat terjadi tabrakan.
Meskipun di mobil sudah ada sabuk pengaman yang bisa menahan tubuh saat kecelakaan, kepala pengemudi yang memiliki berat sekitar 3 – 6 kilogram tidak tertahan seperti tubuhnya.
Kepala yang tidak tertahan ini bisa terus bergerak maju membentur kemudi bahkan kaca mobil bagian depan.
Ketika terjadi tabrakan atau kecelakaan, kepala pengemudi bisa terbentur kemudi dalam waktu 50 milisekon. Cepat sekali, ya?
Sehingga, airbag harus mengembang dengan cepat untuk mencegah benturan itu.
Nah, airbag bisa membantu menyelamatkan pengemudi mobil dengan cara reaksi penguraian.
Apa itu, ya? Coba kita cari tahu penjelasannya, yuk!
Baca Juga: Bukan 'Empty', Ini Arti Huruf E pada Indikator Bensin di Kendaraan
Bagaimana Cara Kerja Airbag?
Saat ada benturan, sensor yang ada pada bagian kemudi akan mendeteksinya. Sensor ini namanya sensor akselerometer.
Akselerometer ini adalah alat untuk mengukur percepatan.
Saat akselerometer mendeteksi adanya benturan, alat itu mengirim sinyal pada ignitor.
Ignitor ini akan melepaskan bahan bakar kimia yang disebut natrium azida yang terurai.
Saat terurai, natrium azida akan memproduksi natrium dan gas natrium bervolume besar.
Gas itulah yang bisa mengembangkan airbag dengan cepat.
Proses panjang ini rupanya hanya terjadi selama 30 – 40 milisekon, lo!
Yap, karena lebih cepat dari perkiraan waktu terbentuk, airbag bisa mengembang sebelum pengemudi terbentur roda kemudi.
Ditambah lagi, kecepatan airbag mengembang adalah 300 kilometer per jam, lebih cepat dari tabrakan mobil itu sendiri.
Airbag juga didesain agar mengempis ketika kepala pengemudi menekan balik kantung itu.
Sehingga, saat kendaraan terhenti airbag juga sudah mengempis.
Baca Juga: Kenapa Kebanyakan Bus Sekolah Berwarna Kuning, ya? #AkuBacaAkuTahu
Aturan Duduk di Kursi Penumpang Depan untuk Anak-Anak
Oh iya, anak-anak juga sebaiknya duduk di kursi belakang kendaraan, lo.
Di beberapa tempat di dunia, aturan duduk di kursi penumpang bagian depan untuk anak-anak diatur dari segi usia, tinggi badan, atau berat tubuhnya.
Aturan itu bukan tanpa alasan, lo. Ini karena tubuh anak-anak yang kecil lebih berbahaya ketika terjadi tabrakan, sekalipun jika ada airbag.
Airbag yang mengembang dengan kecepatan tinggi juga bisa melukai anak-anak yang masih terlalu muda atau masih kecil.
Umumnya, anak-anak yang duduk di kursi penumpang di depan adalah anak yang berusia 13 tahun, teman-teman.
Yang terpenting, selalu ingat aturan keamanan untuk memakai sabuk pengaman, ya!
Baca Juga: Tidak Menyentuh Rel, Bagaimana Cara Kerja Kereta Api Maglev?
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | live strong,Explain That Stuff,It's AumSum Time |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR