“Jadi, siapa pelempar hadiah misterius itu?” Ari bertanya kepada dirinya sendiri. Tiba-tiba Ari menepuk dahinya.
“sepertinya aku tahu, Ma! Aku pergi dulu ya!” kata ari dengan semangat. Ia mengeluarkan sepeda mininya.
“Sudahlah, Ari. Sudah sore. Kamu sudah lelah dan harus mandi!”
Akan tetapi, Ari sudah melaju dengan sepedanya. Terbayang olehnya keranjang yang berisi karton-karton, gelas bekas air mineral dan ranting melati dengan daunnya. Ia mencari Bu Sarmi di jalan-jalan kompleks, namun tidak menemukannya.
Baca Juga: T-Rex Ternyata Memiliki Dua Lubang di Kepalanya, Apa Fungsinya, ya?
“Mungkin Bu Sarmi sudah pulang. Aku tak mau ke daerah rawan itu!” kat Ari dam hati. “Ah, lagipula, belum tentu Bu Sarmi yang melemparnya!” Akhirnya Ari pulang ke rumah. Usahanya sia-sia.
Mama sedang membuat lubang lagi di tanah dengan sekop kecilnya. Kali ini, Mama mau menanam pohon melati.
“Tadi kamu cari siapa?” Tanya Mama.
“Bu Sarmi. Aku hampir yakin, dialah yang melempar pohon suji dan pandan! Tadi, waktu pulang dari rumah Iwan, aku melihatnya membawa ranting melati dan daunnya!” jawab Ari.
Baca Juga: Berencana Pergi ke Kebun Binatang? Hindari Lakukan 7 Hal Ini, ya!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR