Bobo.id - Australia terkenal dengan beragam hewan marsupial, mulai dari yang berukuran kecil seperti opossum, sampai yang berukuran besar, misalnya kanguru.
Istilah marsupial sendiri berasal dari kata marsupium yang berarti kantung, teman-teman.
Ini artinya, semua hewan marsupial merupakan hewan yang memiliki kantung di tubuhnya. Fungsi dari kantung ini adalah untuk membawa anaknya sampai pada usia tertentu.
Meskipun saat ini kanguru merupakan kelompok marsupial terbesar, ternyata pernah ada keluarga marsupial lainnya yang memiliki ukuran lebih besar dari kanguru, lo.
Baca Juga: 4 Hewan Ini Dikenal Berlidah Panjang, Apa Fungsi Lidahnya, ya?
Bahkan diperkirakan marsupial bernama palorchestid ini memiliki berat lebih dari seribu kilogram.
Ukuran ini ternyata lima kali lebih berat daripada jantung paus biru, lo, teman-teman.
Palorchestid, Hewan Marsupial Terbesar yang Pernah Hidup di Australia
Meskipun banyak hewan marsupial yang hidup di Australia, palorchestid tercatat sebagai marsupial terbesar yang pernah hidup di Australia.
Palorchestid memiliki tubuh dengan berat sekitar 1.160 kilogram yang didapatkan dari penelitian terhadap lebih dari 60 spesimen fosil fosil palorchestid dari periode yang berbeda.
Penelitian ini membuat peneliti menyimpulkan kalau palorchestid berukuran lebih besar dari dugaan sebelumnya oleh peneliti.
Meskipun belum diketahui alasannya, peneliti menemukan kalau ukuran palorchestid meningkat dari waktu ke waktu.
Evolusi Palorchestid Membuat Tubuhnya Jadi Aneh
Selain mengetahui palorchestid merupakan marsupial terbesar yang pernah hidup di Australia, peneliti juga menemukan kalau evolusinya m enyebabkan tubuh mereka menjadi aneh, lo.
Baca Juga: Ikan Purba Ini Ternyata Masih ada di Bumi, lo! Pernah Melihatnya?
Ketika berevolusi, lengan mereka menjadi berotot, yang membuat hewan herbivora ini menjadi sangat kuat.
Nah, kekuatan ini berguna untuk meraih atau menggores cabang daun.
Sedangkan pada palorchestid yang lebih besar, mereka memiliki siku yang tidak bergerak dan tertekuk pada sudut 100 derajat.
Diperkirakan tujuan dari siku yang tertekuk ini adalah untuk mengumpulkan makanan.
Baca Juga: Seperti Arsitek, Serangga Juga Bisa Membuat Bangunan yang Keren, lo!
Siku yang tertekuk secara permanen ini sebelumnya tidak pernah ditemukan pada hewan apapun, baik yang sudah punah maupun yang masih hidup.
Sedangkan kaki yang dilengkapi dengan cakar diperkirakan berguna untuk mengiris, menempel, dan mengumpulkan makanan.
Meskipun ada banyak fitur aneh pada palorchestid, tapi menurut peneliti, bagian yang paling menarik adalah kaki bagian depannya, nih, teman-teman.
Sebabnya adalah karena kaki depan mereka memiliki tulang yang sangat kuat dan mirip kaki depan binatang penggali seperti wombat.
Palorchestid diperkirakan menggunakan cakar yang ada di tangan mereka untuk menggali kulit pohon, yang menjadi makanan mereka dan menggunakan lidahnya yang panjang untuk membawa daun ke mulutnya.
Baca Juga: T-Rex Ternyata Memiliki Dua Lubang di Kepalanya, Apa Fungsinya, ya?
Salah Satu Penyebab Palorchestid Punah Diperkirakan karena Perubahan Iklim
Dari penelitian terhadap 60 spesimen fosil marsupial ini, diketahui kalau palorchestid memiliki wajah yang mirip dengan tapir, nih, teman-teman.
Melalui bentuk wajahnya inilah peneliti dapat menuliskan kalau palorchestid merupakan hewan pemakan tumbuhan atau herbivora.
Para peneliti mencatat bahwa sebagian besar marsupial berukuran besar yang ada di Australia punah selama masa Late Pleistocene, termasuk palorchestid.
Penyebab punahnya marsupial berukuran raksasa ini diperkirakan disebabkan oleh kombinasi antara perubahan iklim dan aktivitas manusia, nih, teman-teman.
Lihat video ini juga, yuk!
Musim Hujan jadi Banyak Nyamuk, Ini 7 Tanaman yang Bisa Bantu Usir Nyamuk dari Rumah
Source | : | IFL Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR