O iya, teman-teman bisa menulis hasil imajinasi berupa poin-poin telebih dulu, kok.
Setelah ada berbagai poin atau inti cerita yang ingin dibuat, kita boleh mulai menyusun poin-poin tadi menjadi cerita yang terstruktur atau memiliki jalan cerita.
Menulis Cerita
Setelah poin-poin cerita sudah didapatkan, maka sekarang kita bisa mulai menulis cerita, nih, teman-teman.
Agar lebih mudah, teman-teman bisa menyusun poin-poin yang sudah dituliskan dari hasil berkhayal atau imajinasi.
Baca Juga: Sering Berpegangan pada Behel Motor? Rupanya Ini Fungsi Besi di Bagian Belakang Motor
Dari beberapa poin cerita tadi, bisa teman-teman kembangkan menjadi paragraf yang menarik dan lebih rinci, lo.
Pada bagian ini, teman-teman bisa menambahkan konflik atau masalah yang merupakan inti cerita agar lebih menarik.
Namun jangan lupa juga untuk memasukkan tahap penyelesaian untuk ceritanya.
Pilih Judul yang Tepat dan Sesuai
Sama seperti cerita yang dibuat, judul cerita juga bisa memakan waktu lama untuk dibuat, lo.
Nah, kalau teman-teman kesulitan menentukan judul untuk cerita yang teman-teman buat, maka judul bisa dibuat di tahap akhir setelah cerita selesai.
Biasanya, judul masih akan berubah sesuai dengan cerita yang dibuat, nih, teman-teman.
Baca Juga: Keluarga Kerajaan Inggris Selalu Membawa Pakaian Hitam saat Bepergian, Cari Tahu Sebabnya, yuk!
Sebabnya adalah karena judul cerita mencerminkan isi cerita itu sendiri atau menjadi sedikit ringkasan cerita.
Maka dari itu, teman-teman bisa membuat judul cerita sebagai tahap akhir setelah cerita yang dibuat sudah selesai.
Ketika sudah selesai menulis cerita lengkap dengan judulnya, kamu bisa, lo, meminta teman-teman atau orang tua, maupun kakak untuk membaca cerita yang sudah dibuat.
Hal ini bertujuan untuk mendapatkan saran agar cerita yang kita buat bisa lebih baik lagi.
Lihat video ini juga, yuk!
15 Dampak Positif Globalisasi bagi Kesenian Daerah, Materi Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | wikihow |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR