Bobo.id – “Naik kereta api tut…tut…tut… Siapa hendak turut?”, pasti teman-teman tahu lagu ini, kan? Kalau sejarah kereta api Indonesia, sudah tahu belum, nih?
Sejarah kereta api Indonesia bermula pada abad ke-19, teman-teman.
Yuk, kita cari tahu sejarah kereta api Indonesia!
Sejarah Kereta Api Indonesia Abad ke-19
Kereta api adalah salah satu alat transportasi yang memudahkan banyak orang, teman-teman.
Kereta api mengantar kita ke tempat yang jauh dengan tepat waktu.
Tahukah kamu? Indonesia merupakan negara ke-2 di Asia setelah India yang memiliki jaringan kereta api tertua, lo.
Di Indonesia, sejarah kereta api dimulai ketika pencangkulan pertama jalur kereta api Semarang-Vorstenlanden. Vorstenlanden ini adalah jalur Solo-Yogyakarta, teman-teman.
Pencangkulan pertama jalur kereta api ini bermula di Desa Kemijen pada 17 Juni 1864.
Saat itu pembangunan jalur kereta api itu dilaksanakan oleh perusahaan swasta Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).
Awalnya, pihak pemerintah Hindia Belanda membangun sarana transportasi kereta api untuk membawa hasil pertanian tanam paksa yang mulai diekspor ke luar negeri. Hasil pertanian dibawa dengan kereta ke wilayah pelabuhan kemudian dikirim dengan kapal.
Stasiun pertama NISM di Semarang ada di Tambaksari, Desa Kemijen dan bernama Stasiun Samarang NIS. Letaknya dekat pelabuhan Semarang.
Baca Juga: Di Thailand Ada Pasar di Sisi Jalur Kereta Api, Inilah Maeklong Railway Market!
Di awal tahun 1900-an stasiun itu dibongar untuk pembangunan jalur kereta api menuju Stasiun NISM yang baru, yaitu Stasiun Tawang di Semarang.
Jalur Kereta Api Negara
Jalur kereta api pertama Semarang – Vorstenlanden diselesaikan sampai ke Solo pada 1870 dan tahun berikutnya pembangunan rel sampai ke Yogyakarta, teman-teman.
Kemudian, pada 8 April 1975 pemerintah Hindia Belanda membangun jalur kereta api negara yang dilaksanakan oleh perusahaan negara Staatssporwegen (SS).
Rute pertama yang dibangun oleh SS ini adalah Surabaya-Pasuruan-Malang.
Kemudian dari dua jalur kereta api pertama itu, mulai banyak perusahaan swasta yang membangun jalur kereta api di Indonesia.
Selain di Jawa, pembangunan jalur kereta api juga dilaksanakan di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Sulawesi. Ini dilakukan pada akhir tahun 1800-an sampai awal tahun 1900-an, teman-teman.
Sementara di Kalimantan, Bali, dan Lombok, dilakukan penelitian tentang kemungkinan pemasangan rel kereta api, namun belum ada pembangunan.
Oh iya, selain membangun jalur kereta api, perusahaan swasta juga membangun jalur trem.
Jalur trem ini biasanya dibangun di sisi jalan raya, teman-teman. Apakah di kota tempat tinggalmu masih ada jalur trem?
Baca Juga: Rijsttafel, Makanan Indonesia yang Populer di Belanda, Pernah Coba?
Masa Pendudukan Jepang
Saat Jepang menguasai Indonesia, perkeretapian Indonesia diambil alih Jepang dan namanya diubah menjadi Riyuku Sokyuku atau Dinas Kereta Api.
Ketika itu, pengoperasian kereta api diutamakan untuk kepentingan perang, teman-teman.
Pembangunan jalur kereta api pada masa pendudukan Jepang ini adalah Saketi-Bayah di Banten dan Muaro-Pekanbaru di Sumatera.
Saat itu, rakyat Indonesia bekerja membangun rel kereta api dengan sistem kerja paksa atau romusha. Selain bekerja membangun jalur kereta, para pekerja paksa ini diberi pelatihab manajemen perkeretaapian dan militer.
Nah, setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan, perusahaan kereta api Indonesia beberapa kali berganti nama. Sejak tahun 2011, kita mengenalnya sebagai PT Kereta Api (Persero).
Baca Juga: Tidak Menyentuh Rel, Bagaimana Cara Kerja Kereta Api Maglev?
Yuk, lihat video ini juga!
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Source | : | PT Kereta Api Indonesia (Persero) |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR