Bobo.id – Tata Surya kita berpusat pada Matahari, teman-teman.
Tahukah kamu? Matahari itu merupakan bintang, lo!
Bintang bisa mengalami ledakan bernama supernova. Kira-kira, Matahari bisa mengalami supernova juga tidak, ya?
Ledakan Supernova
Ledakan supernova adalah ledakan yang sangat kuat dan sangat terang, teman-teman.
Saat supernova terjadi, ada banyak sekali debu yang terlepas ke angkasa. Debu ini adalah debu yang membentuk bintang dan planet-planet.
Dulunya, planet dan sistem tata surya kita terbentuk dari debu dan puing-puing dari ledakan supernova bintang, lo.
Jika Matahari meledak dalam ledakan supernova, maka seluruh sistem Tata Surya kita bisa terganggu, teman-teman.
Namun, ledakan supernova hanya terjadi pada bintang yang berukuran 10 kali lebih besar dari Matahari kita, atau lebih besar dari itu.
Jadi Matahari tidak akan mati dengan cara supernova seperti bintang yang lebih besar.
Lalu, kalau tidak dengan supernova, bagaimana proses bintang seperti Matahari saat mati?
Baca Juga: Apakah Bahaya Jika Kita Melihat Matahari Langsung di Siang Hari?
Matahari yang Kehabisan Bahan Bakar
Suatu saat nanti, Matahari bisa mati karena kehabisan bahan bakar, teman-teman. Waktu Matahari kehabisan bahan bakar ini adalah sekitar 5 miliar tahun, teman-teman!
Wah, lama sekali, ya, usia Matahari?
Saat Matahari mulai kehabisan bahan bakar, Matahari akan menjadi semakin besar dan sedikit mendingin. Ahli astronomi menyebut Matahari itu red giant.
Kemudian, Matahari yang semakin besar akan mulai mengeluarkan alpisan luarnya dari Tata Syrya.
Matahari kemudian jadi semakin kecil dan akhirnya berubah menjadi katai putih.
Saat Matahari Menjadi Bintang Katai Putih
Katai putih ini adalah inti dari bintang yang mati. Katai putih ini beratnya setara dengan Matahari meskipun ukurannya hanya sebesar Bumi, lo.
Ketika Matahari sudah menjadi bintang katai putih, sebagian besar Tata Surya masih akan ada. Namun ada planet yang tidak bisa bertahan, yaitu Merkurius, Venus, dan Bumi.
Sementara planet Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus bisa bertahan dan tetap beroevolusi mengelilingi Matahari, begitu juga sabuk Kuiper dan planet kerdil.
Namun, Matahari yang sudah jadi bintang katai putih ini tidak akan memproduksi cahaya yang banyak dan tidak punya energi. Lama-kelamaan, bintang katai putih akan semakin dingin dan gelap.
Baca Juga: Mengapa Planet Terdekat dari Matahari Tidak Meleleh Kepanasan?
Matahari membuat kehidupan di Bumi hangat dan tanpa cahaya Matahari, Tata Surya akan sangat dingin. Kondisi ini akan membuat kehidupan sulit berlanjut.
Namun, Matahari akan menjadi katai putih dalam waktu yang lama sekali, teman-teman, saat ia sudah kehabisan bahan bakar.
Dari mana ilmuwan tahu bagaimana proses Matahari jadi bintang katai putih jika ini belum terjadi, ya?
Rupanya, ilmuwan mempelajarinya lewat bintang-bintang yang masih muda, sudah tua, dan sudah mati di galaksi Bima Sakti, teman-teman.
Baca Juga: Kapan Indonesia Akan Melihat Gerhana Matahari? Simak Fakta Gerhana Matahari, yuk!
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | The Conversation |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR