Konon, pada zaman perang dulu, banyak warga Jawa Tengah yang mengungsi ke daerah Tasikmalaya.
Nah, para pengungsi itu membawa kebiasaan mereka membatik. Rupanya masyarakat sekitar, lama-lama mulai tertarik dan ikut membatik.
Baca Juga: Selain Batik, Inilah 5 Daerah di Indonesia Penghasil Kain Tenun
Namun rupanya, batik yang dihasilkan kemudian punya ciri khas yang berbeda dengan batik Jawa Tengah.
Ide Corak Diambil dari Alam Sekitar
Di Tasikmalaya, ide corak batik banyak diambil dari alam sekitar. Seperti, flora, fauna atau benda-benda unik yang ada di sekitar.
Tak ada patokan corak dalam kain batik Tasik ini. Setiap perajin batik, bisa mengembangkan ide corak batiknya masing-masing. Sehingga batik Tasik punya banyak variasi corak yang benar-benar unik.
Walaupun begitu, batik Tasik tetap punya corak andalan. Corak khas ini sudah dikenal secara turun temurun.
Sampai saat ini perajin batik masih membuat corak andalan ini. Ini dia beberapa di antaranya: merak ngibing (merak menari), sapu jagat, carang ayakan (lubang saringan), awi (bambu), rereng, kupu ganas (kupu-kupu dan nanas), dan payung geulis.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR