Bobo.id - Ketika menuangkan air ke dalam gelas atau mengisi ember dengan air, kita bisa dengan mudah mengetahui apakah gelas sudah hampir penuh.
Benda yang hampir penuh dengan air akan memiliki suara yang berbeda dengan saat gelas diisi air dalam keadaan kosong.
Nah, selain bisa mengetahui kapan gelas maupun ember hampir terisi air, ternyata kita juga bisa mengetahui air yang dituang ke gelas bersuhu rendah atau tinggi dari suaranya.
Yap, hanya dari suara, kita bisa tahu apakah air yang diisi ke dalam gelas adalah air dingin atau air panas.
Baca Juga: Keringat Rasanya Asin saat Masuk ke Mulut, Apa Sebabnya, ya?
Air Panas dan Air Dingin Memiliki Suara yang Berbeda saat Dituangkan
Tanpa memegang atau melihat air yang dituangkan, kita bisa tahu suhu air itu, nih, teman-teman.
Saat dituangkan ke dalam gelas, air dingin atau air yang memiliki suhu ruang akan menghasilkan nada rendah.
Sebaliknya, air panas akan menimbulkan suara yang lebih tinggi ketika dituangkan ke dalam gelas.
Ternyata ada sebuah faktor yang menyebabkan kita bisa tahu suhu air hanya dari suaranya saat dituangkan ke dalam gelas atau wadah lainnya.
Kekentalan Air Memengaruhi Suara
Saat air dituangkan ke dalam gelas dan menimbulkan suara yang berbeda, hal ini bukan disebabkan karena perbedaan bentuk gelasnya.
Air dengan suhu yang berbeda akan menimbulkan suara yang juga berbeda disebabkan oleh kekentalannya, nih, teman-teman.
Kekentalan suatu cairan akan memengaruhi bagaimana cairan itu mengalir dan hal ini juga akan memengaruhi bunyi atau suara cairan tadi.
Tahukah teman-teman? Air dingin ternyata memiliki kekentalan yang berbeda dengan air panas, lo.
Baca Juga: Hati-Hati, Ini 7 Penyakit yang Bisa Menyerang Sistem Pernapasan Kita
Sedangkan tekstur air panas tidak akan sekental air dingin, teman-teman.
Air dingin memiliki kekentalan yang lebih tinggi karena molekul-molekul dalam air dingin tidak bergerak dengan cepat.
Nah, hal ini menyebabkan molekul-molekul dalam air dingin menjadi lebih lengket satu sama lain dan menimbulkan suara bernada rendah.
Baca Juga: Setelah Makan dan Minum yang Manis, Mengapa Kita Merasa Haus, ya?
Namun saat air panas dituangkan, akan menimbulkan suara bernada tinggi, nih, teman-teman.
Penyebabnya adalah molekul dalam air panas yang bernada tinggi akan bergerak dengan lebih cepat.
Suhu yang panas akan mengubah kekentalan air karena suhu tinggi memberi energi lebih pada molekul.
Jumlah Gelembung pada Air Juga Menyebabkan Perbedaan Suara
Selain kekentalan air, jumlah gelembung air juga memengaruhi suara yang ditimbulkan dari air panas maupun air dingin, lo.
Kekentalan air dingin yang lebih tinggi juga menyebabkan gelembung air di dalamnya lebih sedikit.
Nah, dari jumlah gelembung yang lebih sedikit inilah, maka akan menciptakan suara dengan frekuensi yang lebih rendah.
Meskipun ada beberapa orang yang tidak menyadari perbedaan ini, ternyata membedakan suhu air dari suara sudah dipelajari otak kita secara tidak langsung, teman-teman.
Baca Juga: Jangan Sembarangan, Lakukan Hal Ini pada Obat yang Sudah Kedaluwarsa
Kalau teman-teman kesulitan melihat perbedaan dari kekentalan cairan berdasarkan suhunya, kita bisa melakukan percobaan menggunakan madu.
Madu hangat akan lebih cair dibandingkan dengan madu yang bersuhu lebih rendah atau dingin, yang teksturnya cair.
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Daily Mail,NPR,hello giggles |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR