Bobo.id – Teman-teman yang berambut panjang biasanya akan sering mengikat rambut.
Namun, tahukah teman-teman? Mengikat rambut terlalu kencang ternyata bisa mengakibatkan kerontokan rambut, lo.
Alopecia Traksi
Kerontokan rambut akibat adanya penarikan berulang yang sama, sering, dan berlangsung dalam waktu yang lama disebut dengan alopecia traksi.
Ini bisa terjadi pada mereka yang sering mengikat rambut terlalu kencang.
Tarikan yang terlalu kuat dan berulang kali dilakukan bisa merusak folikel dan menarik rambut keluar dari kulit kepala.
Baca Juga: Rambut Berketombe? Lakukan 3 Cara Alami Ini untuk Menghilangkannya
Akhirnya rambut kita pun bisa mengalami kerontokan.
Gejala Alopecia Traksi
Selain rontok, berikut gejala lain yang menandakan kita mengalami alopecia traksi.
1. Kulit kepala kemerahan, terasa gatal, nyeri, dan muncul bisul di kulit kepala.
2. Kulit kepala jadi lebih terlihat karena jarak rambut di kulit kepala kita melebar.
3. Garis rambut di sekitar dahi akan terlihat lebih mundur.
4. Jerawat kecil muncul di kulit kepala.
5. Rambut akan menipis bahkan patah di bagi yang sering diikat.
Baca Juga: Bukan Disebabkan Jarang Keramas, Apa Penyebab Rambut Berketombe, ya?
6. Peradangan di folikel rambut (kantong kelenjar yang kecil dan sempit pada rambut)
Jangan Mengikat Rambut Terlalu Kencang
Menurut American Academy Dermatology, manusia kehilangan sekitar 50 hingga 100 helai rambut per harinya.
Rambut yang rontok ini nantinya akan digantikan pertumbuhannya oleh rambut-rambut baru.
Meskipun kerontokan akibat mengikat rambut yang terlalu kencang dapat tumbuh kembali, jika dibiarkan terus maka akibatnya bisa serius, lo.
Folikel rambut bisa rusak dan rambut tidak tumbuh kembali sehingga menyebabkan kebotakan di beberapa bagian rambut.
Baca Juga: Di Desa Ini, Semua Perempuan Punya Rambut Panjang Seperti Rapunzel!
Nah, bagi teman-teman ingin mengikat rambut, sebaiknya tidak perlu terlalu kencang-kencang, ya.
Supaya rambut kita tidak rusak.
(Penulis: Yomi Hanna)
Lihat video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR