Bobo.id – Apakah teman-teman sering otomatis atau refleks menutup mata saat mendengar suara keras?
Yap, saat ada suara keras di sekitar kita, mata akan langsung menutup. Kira-kira, kenapa mata kita menutup saat ada suara keras? Cari tahu, yuk!
Acoustic Startle-reflex Eye Blink
Saat ada suara keras, mata akan langsung menutup. Kejadian ini disebut refleks kedipan atau nama rumitnya adalah acoustic startle-reflex eye blink.
Baca Juga: Berbeda dari Tumbuhan Lain, Bunga Ini Tidak Suka Cahaya Matahari!
Refleks kedipan ini sangat cepat, sekitar seperseratus detik. Begitu cepatnya, kadang kita tidak sadar. Tahu-tahu, mata sudah menutup.
Melindungi Mata
Saat ada suara keras, otak akan memberi tahu mata kalau di sekitar tubuh kita ada sesuatu yang jatuh atau mendekat.
Saat diberi tahu oleh otak, kita akan langsung menutup mata. Cara ini dilakukan supaya mata tetap terlindungi.
Mata kita akan tetap menutup dengan cepat, meski suara keras yang kita dengar tidak berasal dari benda jatuh, misalnya suara petasan.
Intinya, suara keras dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya, sehingga kita akan langsung menutup mata saat mendengarnya.
Baca Juga: Warna Mata Kucing Tidak Dipengaruhi Warna Bulunya, Ini Fakta Seru Mata Kucing
Cahaya yang Terlalu Terang
Mata kita juga akan menutup jika melihat cahaya terang. Namun, proses menutup matanya tidak secepat saat mendengar suara yang keras.
Cahaya terang bisa merusak sel-sel khusus yang ada di bagian belakang mata. Karena itu, mata akan menutup saat ada cahaya terang datang.
Benda Asing
O iya, mata juga akan menutup saat ada benda asing yang akan masuk ke dalam mata, misalnya butiran pasir.
Wah, tak disangka, ya! Ternyata, mata kita sangat sensitif. Teman-teman pasti masih punya banyak pertanyaan seputar hal yang ada di sekitar.
Baca Juga: Meski Sering Menangis, Adik Bayi Ternyata Belum Bisa Meneteskan Air Mata
Semua pertanyaan itu dapat kita dapatkan jawabannya dengan membaca. Semakin banyak membaca, kita jadi semakin banyak tahu.
Yuk, tetap membaca!
(Penulis: Willa Widiana/Iveta)
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR