Bobo.id - Ketika musim hujan datang, kita harus selalu membawa payung atau jas hujan saat bepergian.
Dua benda ini wajib dibawa agar kita tidak kehujanan jika hujan turun mendadak, teman-teman.
Biasanya, saat hujan turun dengan deras, orang-orang akan berteduh atau memakai jas hujan maupun payung agar tidak kehujanan.
Namun hal ini berbeda kalau hujan yang turun hanya kecil atau biasa disebut gerimis.
Baca Juga: Mengapa Musim Hujan Terjadi pada Waktu yang Berbeda di Setiap Daerah?
Karena hujan yang turun hanya gerimis dan bukan hujan deras, biasanya orang cenderung tidak berteduh atau tidak memakai payung untuk melindungi dirinya.
Apakah teman-teman pernah mendengar mitos kalau gerimis justru membuat tubuh kita lebih rentan sakit dibandingkan dengan saat kehujanan?
Wah, mitos ini benar atau tidak, ya? Yuk, cari tahu penjelasannya!
Mitos Gerimis Lebih Membuat Sakit Dibandingkan Hujan
Banyak yang menganggap kalau saat kita terkena gerimis, maka hal ini akan membuat tubuh lebih mudah sakit dibandingkan terkena hujan deras.
Gerimis dianggap lebih rentan membuat tubuh flu atau membuat kita jadi demam.
Wah, padahal tubuh akan mengalami sakit tidak hanya disebabkan oleh cuaca atau musim saja, teman-teman.
Berbagai faktor lainnya, seperti virus dan bakteri di sekitar kita juga bisa menyebabkan seseorang menjadi sakit.
Baca Juga: Tidak Selalu Jahat dan Merugikan, Ternyata Bakteri Juga Ada yang Baik
Hujan dan Gerimis Sama-Sama Bisa Menyebabkan Sakit
Sebenarnya tidak ada yang lebih membuat tubuh rentan sakit, lo, teman-teman, karena hujan deras maupun gerimis keduanya bisa menyebabkan kita sakit.
Namun yang membedakan adalah bagaimana kebiasaan seseorang setelah kehujanan atau terkena gerimis.
Kehujanan akan membuat tubuh kita basah kuyup, karena saat hujan terjadi, ada lebih banyak air yang turun dan membuat tubuh basah.
Sedangkan saat gerimis, air yang turun tidak sebanyak saat hujan, nih, teman-teman.
Baca Juga: Suka Mengunyah Es Batu? Ini Penyebab dan Akibat yang Harus Diketahui
Nah, karena kita tahu hujan deras akan membuat tubuh basah, maka kita mengeluarkan hujan maupun jas hujan untuk melindungi tubuh agar tidak basah.
Hal ini berbeda dengan saat gerimis, di mana karena menganggap gerimis tidak membuat tubuh basah, maka kita tidak melindungi diri dengan menggunakan payung atau jas hujan.
Selain itu, teman-teman juga jadi cenderung menghabiskan waktu lebih banyak di luar ruangan atau tidak berteduh saat gerimis.
Akibatnya, tanpa disadari gerimis akan membuat baju dan kepala menjadi dingin dan lembap, tapi tidak basah kuyup.
Ketika merasa tubuh dan baju tidak basah kuyup, biasanya kita jadi malas berganti baju atau mandi, nih, teman-teman.
Padahal hal ini bisa menyebabkan suhu tubuh kita turun dalam waktu yang cukup lama. Hasilnya, sistem kekebalan tubuh kita juga jadi melemah.
Baca Juga: Benarkah Matahari Lebih Besar saat Terbit dan Terbenam daripada saat di Atas Kepala?
Nah, kekebalan tubuh yang mulai melemah inilah yang dimanfaatkan oleh virus di sekitar kita untuk masuk ke dalam tubuh tanpa ada perlawanan dan perlindungan dari dalam.
Sebenarnya hal inilah yang menyebabkan tubuh jadi lebih rentan sakit saat gerimis dibandingkan hujan deras.
Sedangkan kalau teman-teman kehujanan dan tubuh menjadi basah kuyup, maka akan segera mandi yang bisa mengembalikan suhu tubuh dan membersihkan tubuh.
Jadi, sama seperti setelah kehujanan, meskipun teman-teman hanya terkena gerimis, kita juga harus segera mandi dan ganti baju setelahnya.
Yuk, tonton video ini juga!
Source | : | Hello Sehat |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR