Bobo.id - Ada banyak hewan yang hidup di lautan, mulai dari berbagai jenis ikan, paus, penyu, kuda laut, hingga terumbu karang.
Sayangnya, banyak sekali hewan laut yang terancam punah atau bahkan sudah punah, nih, teman-teman.
Banyak juga hewan laut yang mati karena ulah manusia, baik itu memakan sampah plastik maupun perburuan liar.
Baca Juga: Mengapa Mata Menjadi Bengkak Setelah Menangis? #AkuBacaAkuTahu
Jika banyak hewan laut yang mati, tentunya ekosistem laut juga akan rusak dan tidak sehat lagi.
Maka itu, seluruh masyarakat dunia harus ikut berperan dalam menjaga dan melestarikan ekosistem di lautan.
Sebagai orang Indonesia, kita juga diminta untuk melestarikan ekosistem lautan Indonesia. Bagaimana caranya?
Baca Juga: Sambut Hari Anak Perempuan Internasional, 8 Anak Perempuan Belajar Menjadi Pemimpin dalam Sehari
Laut Indonesia Menjadi Rumah bagi Banyak Spesies Biota Laut
Tahukah teman-teman? Ternyata laut Indonesia menjadi rumah bagi banyak spesies biota laut, lo!
Ada lebih dari 8.500 spesies ikan, lebih dari 500 spesies rumput laut, dan lebih dari 900 spesies terumbu karang.
Maka itu, Indonesia dijuluki sebagai Marine Mega - Biodiversity. Artinya, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang sangat besar di lautan.
Baca Juga: Hati-Hati, Perhatikan 4 Hal Ini Jika Ingin Menghangatkan Makanan Sisa
Namun, keberadaan hewan-hewan laut saat ini terancam karena berbagai macam ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.
Misalnya pembuangan sampah plastik yang berakhir di laut, perburuan dan penangkapan ikan, perdagangan ilegal, dan eksploitasi yang merusak habitat laut.
Bahkan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia menetapkan 15 spesies hewan laut saat ini sedang dalam keadaan terancam punah dan butuh perlindungan.
Biota laut itu antara lain beberapa jenis hiu, pari, paus, penyu, kuda laut, dugong, karang hias, bambu laut, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Sedang Belajar Memasak Telur? Ini 5 Hal yang Harus Dihindari
Mencegah Kepunahan Hewan dengan "Akurium Digital"
Ada berbagai cara untuk melindungi hewan-hewan laut dan habitatnya. Salah satunya adalah dengan mengunjungi "akuarium digital".
"Akurium digital" ini berada di teamlab Future Park and Animals of Flowers, Symbiotic Lives di Mal Gandaria City.
teamlab Future Park bekerja sama dengan Yayasan Indonesia Ocean Pride menghadirkan "akuarium digital" berisi ikan-ikan yang terancam punah.
Kegiatan ini diselenggarakan mulai 11 Oktober hingga 11 November 2019 sekaligus untuk memperingati Hari Binatang Sedunia yang jatuh pada 4 Oktober lalu.
Baca Juga: Ternyata 7 Kebiasaan Ini Berbahaya untuk Tubuh, Salah Satunya Berbisik
Di sana, kita bisa belajar mengenai beberapa ikan laut yang terancam punah, misalnya hiu martil, tuna sirip biru, pari manta, dan humphead parrotfish.
teamlab Future Park sendiri merupakan pameran seni interaktif terbesar di Jakarta yang menggunakan teknologi digital.
Salah satu pameran yang ada di sana adalah Sketch Aquarium yang memungkinkan kita untuk mewarnai hewan laut sesuai imajinasi.
Hewan laut yang sudah diwarnai ini akan "hidup" dan "berenang" di akuarium raksasa berbasis digital.
Baca Juga: Mengalami Masalah Kulit Kering? Yuk, Atasi dengan 5 Bahan Alami Ini!
Nah, selain belajar mengenai beberapa ikan laut yang terancam punah, kita juga diajak untuk berdonasi, nih, teman-teman.
Penghimpunan donasi ini dilakukan melalui penjualan kaus bergambar ikan laut yang terancam punah.
Gambar ikan ini dibuat sendiri oleh Kak Hamish Daud sebagai pendiri Indonesian Ocean Pride.
Baca Juga: Tata Surya Mengorbit Pusat Galaksi, Apakah Galaksi Mengorbit Sesuatu?
Indonesia Ocean Pride sendiri merupakan sebuah yayasan yang peduli terhadap kelestarian laut Indonesia dan makhluk hidup di dalamnya.
Sedangkan kaus bergambar ikan ini dijual dengan harga Rp 199.000,00 per buah.
Keuntungan dari penjualan kaus ini akan didonasikan seluruhnya untuk Indonesia Ocean Pride supaya yayasan ini bisa membuat laut Indonesia semakin sehat.
Baca Juga: Setelah Hadirkan Fitur Mode Gelap, Instagram Hapus Fitur 'Following'
Lihat video ini juga, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR