Bobo.id – Halloween jadi salah satu perayaan yang ditunggu-tunggu di berbagai negara.
Selain identik dengan kostum-kostum yang seram, Halloween juga identik dengan permen, teman-teman.
Yap, di beberapa negara di dunia, anak-anak punya tradisi berkeliling daerah tempat tinggalnya untuk melakukan ‘trick or treat’, dan para pemilik rumah akan memberikan permen atau cokelat untuk mereka.
Meskipun identik dengan dekorasi yang menyeramkan, kenapa Halloween juga dirayakan dengan makan permen, ya?
Asal-Usul Halloween
Perayaan Halloween dikenal dunia setelah dibawa oleh bangsa Irlandia yang bermigrasi ke Amerika Serikat, teman-teman.
Menurut ahli sejarah, Halloween berasal dari festival musim gugur orang Celtic di Eropa. Festival itu bernama Festival Samhain.
Dulu, orang Celtic merayakan Festival Samhain untuk merayakan masa panen sekaligus menyambut musim dingin dan mengingat leluhur yang sudah meninggal.
Orang Celtic percaya, bahwa roh leluhur yang sudah meninggal kembali ke dunia saat malam tahun baru. Orang Celtic merayakan tahun baru pada 1 November, teman-teman.
Saat itu, orang Celtic meninggalkan makanan di depan pintu rumahnya untuk roh yang datang.
Baca Juga: Sejak Kapan Ada Tradisi Makan Kue Saat Ulang Tahun? #AkuBacaAkuTahu
Perubahan Budaya
Sekitar abad pertama, ajaran kepercayaan Katolik mulai diperkenalkan di Irlandia. Sehingga ada banyak perayaan kepercayaan Pagan yang diubah agar sesuai.
Pada tanggal 1 November, festival Samhain dikenal dengan nama ”feasts of All Saints and All Souls” dan 31 Oktober malam hari disebut “All-Hallows’-Eve”.
Meski namanya diubah, ada tradisi yang tetap ada, yaitu menghormati roh yang sudah meninggal dengan makanan.
Saat itu, makanan yang disiapkan saat festival menyambut musim dingin itu adalah soul cakes, kue yang dipanggang dan diberi bahan yang diberi bahan yang mahal seperti safron atau kismis.
Baca Juga: Ada Berbagai Jenis Permen Cokelat, Siapa Pencipta Permen Cokelat Batangan? #AkuBacaAkuTahu
Namun, kue itu tidak diletakkan di luar rumah, melainkan dibagikan pada tunawisma yang pergi dari satu rumah ke rumah lain.
Sebagai gantinya, para tunawisma akan berdoa untuk para roh leluhur yang sudah meninggal dunia.
Kadang-kadang, para tunawisma ini mengenakan pakaian untuk menghormati para orang suci.
Ritual itu disebut dengan souling, teman-teman. Tradisi ini disebut sebagai asal-usul dari trick-or-treat, saat anak-anak mendapatkan permen dari satu rumah ke rumah lainnya.
Tradisi Baru di Tempat Baru
Meski tradisi festival “All-Hallows’-Eve” dibawa ke Amerika Serikat, namun, awalnya tradisi membagikan kue souling tidak dilakukan, teman-teman.
Awal perayaan Halloween dilakukan di Amerika Serikat, orang-orang hanya merayakan akhir musim panen. Makanan yang disajikan kebanyakan di rumah adalah makanan rumahan seperti apel karamel dan kacang-kacangan.
Saat itu, tidak ada soul cake maupun berbagai jenis permen.
Tradisi trick-or-treat baru populer tahun 1950-an, setelah masa sulit akibat Perang Dunia II selesai.
Tradisi Halloween pun mulai identik dengan anak-anak yang mengenakan kostum, berkeliling di sekitar tempat tinggalnya dan mendapatkan hadiah seperti kacang-kacangan, koin, serta kue-kue buatan sendiri.
Baca Juga: 5 Negara Asia Ini Tidak Pernah Dikuasai oleh Bangsa Eropa, di Mana Saja, ya?
Permen Digunakan Sebagai Hadiah Trick-or-Treat
Hadiah trick-or-treat mulai menggunakan permen saat pabrik permen membuat permen untuk hari-hari besar dan hari libur, seperti saat Natal dan Paskah.
Pabrik permen pun mulai membuat permen dan cokelat berukuran kecil untuk hadiah Halloween, teman-teman.
Akhirnya, sampai sekarang, Halloween dan trick-or-treat lebih dikenal dengan hadiah permen.
Baca Juga: Perayaan Halloween Identik dengan Buah Labu, Kenapa Begitu, Ya?
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Mental Floss |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR