Bobo.id - Ada jenis ular yang berbisa dan dianggap mematikan, namun katak yang kulitnya berwarna-warni juga harus dihindari karena beracun.
Kedua jenis hewan ini memang berbahaya karena dapat mengeluarkan zat mematikan dari tubuhnya.
Meskipun keduanya merupakan zat yang berbahaya, namun ternyata racun dan bisa berbeda, lo, teman-teman.
Siapa yang masih keliru menyamakan racun dengan bisa? Yuk, cari tahu apa saja perbedaan dari keduanya!
Baca Juga: Hati-Hati, 6 Hal Ini Menandakan Kalau Tubuh Keracunan Makanan
Racun dan Bisa Sama tapi Berbeda
Banyak yang sering menyebut racun adalah bisa, begitupun sebaliknya, teman-teman.
Misalnya saja ular berbisa kadang disebut ular beracun, atau katak yang beracun disebut mengeluarkan bisa.
Nah, ternyata dua jenis zat yang berbahaya ini sama tapi berbeda, lo.
Racun dan bisa memiliki beberapa kesamaan, salah satunya adalah keduanya mematikan.
Namun bisa yang termasuk dalam jenis racun tidak sama seperti racun.
Perbedaan Racun dan Bisa Terdapat pada Caranya Masuk ke Tubuh
Perbedaan utama racun dan bisa adalah bagaimana caranya masuk ke tubuh orang, hewan, atau tumbuhan.
Saat seseorang menyentuh atau mengonsumsi sesuatu yang membuatnya merasakan sakit, ini artinya apa yang disentuh atau dikonsumsinya beracun, yang menyebabkan keracunan.
Sedangkan bisa masuk ke tubuh dengan cara disuntikkan, seperti yang terjadi saat seekor ular melepaskan bisa ke tubuh manusia atau hewan saat menggigit.
Selain melalui gigitan, bisa juga dapat masuk ke tubuh melalui sengatan.
Baca Juga: Sama seperti Manusia, Ternyata Hewan Juga Bisa Punya Jerawat
O iya, racun tidak hanya dimiliki oleh hewan, seperti katak warna-warni yang beracun, lo, tapi juga dimiliki oleh tumbuhan.
Misalnya saja, ada beberapa jenis jamur atau beri hutan beracun yang berbahaya jika dikonsumsi.
Sedangkan bisa dimiliki oleh beberapa jenis hewan, seperti ular, gurita, atau kalajengking.
Racun bisa menimbulkan efek keracunan bahkan hanya dari sentuhan karena racun dikeluarkan melalui kulit atau permukaan.
Baca Juga: Udara Dingin Membuat Mudah Lapar, Bagaimana Penjelasannya, ya?
Gigitan Ular Berbisa Tidak Selalu Mengeluarkan Bisa
Ular berbisa adalah hewan yang harus dihindari, karena gigitannya yang mengalurkan bisa ke tubuh dapat mematikan.
Namun ternyata gigitan ular berbisa tidak selalu menyuntikkan bisa ke tubuh manusia atau hewan yang digigitnya, lo.
Sekitar 20 persen atau lebih gigitan dari ular berbisa adalah gigitan kering, yaitu gigitan yang hanya menyebabkan luka, tapi tidak menyuntikkan bisa ke tubuh manusia atau hewan yang digigitnya.
Hal ini dilakukan karena untuk memproduksi bisa, hewan membutuhkan energi yang besar.
Bisa berasal dari kelenjar khusus yang diaktifkan oleh hewan untuk bisa menggunakannya.
Lalu saat racun tidak digunakan, maka mereka harus mengembalikan persediaan racun yang tidak digunakannya.
Baca Juga: Yuk, Latih Otak dengan 5 Cara Ini Agar Tidak Jadi Orang Pelupa!
Nah, ada beberapa cara yang digunakan hewan berbisa untuk mengembalikan racunnya, bisa dengan cara memasukkannya kembali, maupun menyuntikkannya ke manusia atau hewan lain melalui gigitan.
Sedangkan gigitan kering yang kadang dilakukan oleh ular adalah salah satu cara mereka atau hewan berbisa lainnya untuk menakuti musuhnya.
Mereka akan menggunakan atau mengeluarkan bisanya pada saat keadaan yang mendesak dan memaksa mereka harus mengeluarkan bisa.
Yuk, semakin banyak membaca untuk menambah pengetahuan kita!
#AkuBacaAkuTahu
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Wonderopolis,Mental Floss |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR