Bobo.id – Apa teman-teman tahu urutan rantai makanan dalam sebuah ekosistem?
Rantai makanan menjelaskan bagaimana organisme yang berbeda saling memangsa satu sama lain untuk bertahan hidup.
Biasanya, rantai makanan diawali dari tumbuhan dan diakhiri oleh hewan.
Rantai makanan ini terdiri dari produsen, konsumen, dan dekomposer.
Dalam rantai makanan itu, konsumennya ada beberapa tingkatan, teman-teman.
Konsumen tertinggi dalam rantai makanan biasanya disebut apex predator. Apex predator juga dikenal dengan sebutan predator tingkat tinggi, predator tingkat 1, atau predator puncak.
Selain apex predator, ada juga mesopredator. Yuk, kita cari tahu!
Menurunnya Populasi Apex Predator
Di dunia, ada banyak hewan yang menduduki posisi predator tingkat tinggi, teman-teman, misalnya ada singa, harimau, beruang, serigala, buaya, atau hiu.
Namun, sekarang hewan-hewan yang berada di puncak rantai makanan itu semakin sedikit populasinya.
Meski kebanyakan predator puncak tidak punya pemangsa alami di alam liar, aktivitas manusia lah yang mengancam mereka, seperti perusakan habitat dan perburuan liar.
Baca Juga: Apa Itu Rantai Makanan dan Jaring Makanan, ya? #AkuBacaAkuTahu
Perusakan habitat ini misalnya memisahkan habitat yang luas menjadi beberapa bagian karena pembangunan jalan atau bangunan.
Manusia juga memburu para predator puncak untuk diambil kulit, daging, atau bulunya. Bahkan ada orang yang memburu hewan sebagai kompetisi.
Manusia juga bisa memburu hewan predator yang dianggap membahayakan ternak mereka.
Ini terjadi di seluruh dunia, lo, teman-teman.
Menurunnya populasi predator puncak ini membuat populasi hewan di bawahnya jadi lebih berjaya, yaitu mesopredator.
Hewan Mesopredator Mulai Berkuasa
Dalam tingkat rantai makanan, di bawah predator puncak ada mesopredator, seperti jackal, luwak, cerpelai, rubah, rakun, babon, dan banyak hewan lainnya.
Para hewan mesopredator ini ada yang merupakan mangsa predator puncak, hewan yang sama-sama memangsa hewan herbivora, atau merupakan hewan omnivora dan herbivora itu sendiri.
Jadi, semakin sedikit populasi apex predator, saingan mesopredator dalam mendapatkan makanan tidak terlalu berat.
Namun, hal ini bisa menyebabkan rantai makanan dan ekosistem tidak seimbang.
Baca Juga: Memiliki Peran Menjaga Ekosistem Hutan, Kenalan dengan Tapir, yuk!
Misalnya, ketika manusia memburu hewan apex predator untuk melindungi ternak, mesopredator jadi tidak punya ancaman dan justru mengonsumsi hasil pertanian manusia.
Di laut, hiu yang diburu karena siripnya oleh manusia membuat populasinya menurun. Mesopredator jadi banyak jumlahnya dan menghabiskan mangsa yang lebih banyak, seperti kerang, udang, atau ikan kecil. Hasilnya manusia tidak mendapatkan makanan dari laut.
Perbuatan manusia terhadap hewan apex predator membuat mesopredator berkuasa. Namun ini mengakibatkan ekosistem tidak seimbang dan dampaknya juga akan kembali pada manusia lagi atau hewan kelompok pemangsa lainnya.
Untuk mengembalikan ekosistem, kita harus menjaga populasi semua spesies agar apex predator, mesopreadtor, dan yang lainnya memainkan peran masing-masing.
Dengan begitu, rantai dan jaring makanan dalam sebuah ekosietem bisa berjalan seimbang, teman-teman.
Baca Juga: Wah, Anjing-Anjing Ini Membantu Mengembalikan Ekosistem Hutan di Chili!
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | MinuteEarth |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR