Bobo.id - Ada banyak benda langit di tata surya kita, salah satunya adalah asteroid.
Asteroid sendiri berjumlah sangat banyak. Ada dua "rumah" bagi asteroid-asteroid tata surya.
Rumah yang pertama disebut Sabuk Asteroid yang berada di antara orbit Mars dan Jupiter.
Sedangkan rumah yang kedua disebut Sabuk Kuiper yang berada jauh di dekat ujung tata surya, tepatnya di sekitar orbit Neptunus.
Baca Juga: Mengenal Ceres, Asteroid Besar yang Ditemukan Pertama Kali #AkuBacaAkuTahu
Sama seperti planet dan benda tata surya lainnya, asteroid juga mengorbit Matahari sebagai bintang induk.
Saat mengorbit Matahari, ada beberapa asteroid yang terkadang melintas dekat Bumi.
Nah, malam ini, ada sebuah asteroid raksasa yang melintas dekat Bumi. Apakah asteorid ini bisa dilihat di Indonesia? Yuk, cari tahu!
Baca Juga: Sering Hampir Menabrak Bumi, Ternyata Asteroid Ada Banyak Jenisnya, lo!
Asteroid Lebih Besar dari Burj Khalifa
Menurut pengamatan NASA, sebuah asteroid raksasa yang ukurannya lebih besar dari menara Burj Khalifa akan melewati Bumi hari ini.
Untuk diketahui, Burj Khalifa adalah gedung tertinggi di dunia yang mencapai 823 meter. Menara ini berada di Dubai.
Baca Juga: Asteroid Itokawa Terlihat Seperti Tumpukan Batu, Apa Sebabnya, ya?
Data dari Pusat Studi Benda Dekat Bumi (CNEOS) milik NASA menunjukkan bahwa objek raksasa ini bernama 162082 (1998 HL1).
Objek ini akan berada di jarak terdekat dengan Bumi pada Jumat 25 Oktober 2019 pukul 13.21 EDT siang hari atau pada Sabtu, 26 Oktober 2019 pukul 00.21 WIB malam nanti.
Batuan langit ini akan berada di jarak sekitar 6.000 kilometer dari Bumi, setara dengan 16 kali jarak antara Bumi dan Bulan.
Baca Juga: Pesawat Hayabusa2 Ditugaskan Meledakkan Asteroid Ryugu, Apa Tujuannya, ya?
Mungkin kita berpikir jarak ini sangat jauh, tapi kalau berbicara tentang tata surya jarak seperti ini bisa dikatakan cukup dekat.
Meski begitu, jangan khawatir, teman-teman. NASA memastikan 1998 HL1 tidak akan bertabrakan dengan Bumi.
1998 HL1 diperkirakan berukuran 990 meter. Ini artinya, perkiraan maksimum batu ruang angkasa tersebut jauh lebih besar dibanding menara Burj Khalifa.
Baca Juga: Memisahkan Planet Dalam dan Planet Luar, Ini Fakta Seru Sabuk Asteroid
Menurut astronom amatir Marufin Sudibyo mengungkap, benda langit raksasa ini tidak akan melewati Indonesia.
Jadi, kita yang berada di Indonesia tidak bisa melihatnya, teman-teman.
Sekilas tentang Asteroid 1998 HL1
Asteroid 1998 HL1 merupakan objek dekat Bumi atau Near-Earth Object (NEO).
Baca Juga: Keren! Ilmuwan Berencana Membuat Stasiun Antariksa di Asteroid Raksasa
NEO sendiri meliputi semua komet atau asteroid yang mengorbit mengelilingi Matahari dalam jarak 194 juta kilometer dari Matahari dan 48 juta kilometer dari planet kita.
Meski 1998 HL1 tidak pada jalur untuk bertabrakan dengan Bumi sampai beberapa ratus tahun ke depan, objek ini tetap diklasifikasikan berpotensi berbahaya.
Baca Juga: Selain Membuat Dinosaurus Punah, Asteroid Juga Menyebabkan Tsunami
Objek langit yang berpotensi bahaya merujuk pada setiap NEO yang diperkirakan berjarak kurang dari 7,4 juta kilometer dari Bumi di beberapa titik dan diperkirakan berdiameter lebih dari 140 meter.
Saat ini, kita tahu ada lebih dari 20.000 NEO dan sebagian besar di antaranya adalah asteroid.
Di antara 20.000 NEO yang diketahui, sekitar 5.000 objek digolongkan sebagai berpotensi berbahaya.
Baca Juga: Wah, Teleskop NASA Menemukan Sebuah Asteroid Besar Mirip Kuda Nil
(Penulis: Gloria Setyvani Putri)
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR