1. Sedikit Bandara
Di seluruh wilayah Tibet, hanya ada dua bandara yang beroperasi, yaitu Bandara Lhasa Gonggar di Lhasa, dan Bandara Internasional Tribhuvan di Kathmandu.
Jika sampai terjadi situasi gawat di atas pesawat, tidak ada lapangan udara yang bisa digunakan untuk mendarat, teman-teman.
Kemudian, mendarat di Lhasa juga belum tentu baik, karena ketinggian Lhasa 3.650 meter di atas permukaan laut. Ini bisa membuat beberapa orang sulit bernapas.
2. Jumlah Oksigen Cadangan
Pesawat membawa oksigen untuk situasi gawat darurat, teman-teman.
Masker oksigen di pesawat bisa memberikan oksigen bagi masing-masing penumpang setidaknya 10 – 20 menit.
Waktu itu adalah waktu yang cukup bagi pesawat untuk turun ke ketinggian 3.048 meter, di mana ada udara yang bisa dihirup untuk bernapas.
Di Tibet, dataran tingginya lebih dari 3.048 meter sehingga stok oksigen itu belum tentu mencukupi.
Baca Juga: Rancangan Pesawat Buatan Pak BJ Habibie yang Diakui Dunia, Salah Satunya Dirakit Tahun Ini
Source | : | interestingengineering.com |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR