Bobo.id - Beberapa waktu belakangan ini, sebagian wilayah Indonesia sudah mengalami hujan, sedangkan sebagian wilayah yang lain masih belum menerima hujan.
Itu tandanya Indonesia sedang berada pada fase pergantian musim yang sering disebut sebagai pancaroba.
Namun, saat pancaroba datang, biasanya ada kemungkinan terjadi hujan lebat dan angin kencang.
Bahkan menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bisa jadi muncul angin puting beliung.
Baca Juga: Angin Topan Hagibis Melanda Jepang, Ketahui Jenis Bencana Alam, yuk!
Angin puting beliung merupakan sebuah fenomena angin kencang yang berputar sangat cepat dan kuat.
Angin puting beliung sendiri biasanya keluar dari awan kumulonimbus dan terjadi di daratan.
Menurut BMKG, ada ciri-ciri dan tanda datangnya angin puting beliung yang harus kita ketahui.
Baca Juga: Wah, 9 Tempat Ini Memiliki Kecepatan Angin Paling Kencang di Dunia, lo!
Tanda-Tanda Datangnya Angin Puting Beliung
1. Satu hari sebelumnya, udara pada malam hari hingga pagi hari terasa panas dan gerah.
2. Udara mulai pagi hari sudah terasa panas dan gerah. Matahari juga bersinar cukup terik.
3. Umumnya, mulai pukul 10.00 pagi, terlihat tumbuh awan kumulus, yaitu awan putih berlapis-lapis.
Di antara awan tersebut ada satu jenis awan yang mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
Baca Juga: Hujan Darah Pernah Terjadi di Berbagai Tempat, Apa Itu Hujan Darah?
4. Tahap berikutnya, awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi abu-abu atau hitam yang dikenal dengan awan kumulonimbus.
5. Dahan atau ranting pepohonan di sekitar tempat kita berdiri mulai bergoyang cepat karena embusan angin.
6. Terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar tempat kita berdiri.
7. Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan lebat tiba-tiba. Apabila hujannya gerimis, maka kejadian angin kencang jauh dari tempat kita.
Baca Juga: Waspada Petir di Musim Hujan, Jangan Lakukan Ini Saat Ada Petir, ya!
Ciri-Ciri Angin Puting Beliung yang Berdurasi Singkat
1. Tempat terjadinya sangat lokal atau kecil, luasannya berkisar lima sampai sepuluh kilometer.
2. Waktunya singkat, umumnya sekitar atau kurang dari sepuluh menit lamanya.
3. Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari.
4. Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama.
Baca Juga: Wah, Ternyata Tumbuhan Juga Bisa Merasa Panik saat Hujan Turun
5. Sangat sulit diprediksikan karena sifat kejadian fenomenanya sangat lokal.
6. Proses terjadinya puting beliung memiliki kaitan yang erat dengan fase tumbuh awan kumulonimbus.
Cara Mengantispasi Terjadinya Angin Puting Beliung
BMKG juga mengimbau kepada masyarakat agar mengantisipasi terjadinya puting beliung.
Baca Juga: 5 Jenis Hujan yang Sering Terjadi, Kamu Pernah Alami yang Mana?
Pertama, jika terdapat pohon yang rimbun dan tinggi serta rapuh, agar segera ditebang untuk mengurangi beban berat pada pohon tersebut.
Kedua, perkuatlah bagian atap rumah yang rapuh karena sangat mudah untuk terhempas oleh puting beliung.
Sedangkan atap rumah yang permanen kemungkinannya kecil untuk terhempas.
Ketiga, apabila melihat awan yang tiba-tiba gelap padahal sebelumnya cerah, sebaiknya tidak mendekati daerah awan gelap tersebut.
Baca Juga: Benarkah Kita Tidak Boleh Berenang saat Hujan Turun?
Keempat, cepat masuk dan berlindung di dalam ruangan yang kokoh.
Hindari berdiri di dekat pepohonan yang berpotensi roboh atau menjauh dari lokasi kejadian karena fenomena tersebut sangat cepat terjadi.
Kelima, untuk jangka panjang, pohon di pinggir jalan diganti dengan pohon akar berjenis serabut seperti pohon asem, pohon beringin, dan sebagainya.
Baca Juga: Mengapa Musim Hujan Terjadi pada Waktu yang Berbeda di Setiap Daerah?
(Penulis: Ellyvon Pranita)
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR