Bobo.id - Apakah teman-teman pernah mendengar suara musik gamelan Jawa?
Ini merupakan salah satu musik tradisional Indonesia yang terkenal tak hanya di dalam negeri tapi juga hingga ke luar negeri.
Gamelan Jawa terdiri dari banyak alat musik. Ada bonang, saron, kendang, kenong, gong, dan lain-lain.
Baca Juga: Hebat, LAPAN Akan Bangun Bandar Antariksa Pertama di Indonesia!
Tahukah teman-teman? Ternyata alunan musik gamelan Jawa berhasil menembus ruang angkasa, lo.
Bahkan, musik gamelan Jawa ini sudah ada di ruang angkasa selama lebih dari 40 tahun lamanya!
Wah, kok, bisa seperti itu, ya? Bagaimana caranya? Yuk, kita simak penjelasannya di sini!
Baca Juga: Keren, Wahana Antariksa Voyager 2 Berhasil Melewati Batas Tata Surya!
Dimuat dalam Piringan Emas pada Wahana Antariksa Voyager
Pada 1977 lalu, NASA meluncurkan dua wahana antariksa, yaitu Voyager 1 dan Voyager 2.
Kedua wahana antariksa ini bukan merupakan wahana antariksa biasa, teman-teman.
Sebab, NASA ingin membuat Voyager 1 dan Voyager 2 menjadi pembawa pesan untuk makhluk asing di ruang angkasa.
Baca Juga: Lihat Indonesia dari Ruang Angkasa dengan Foto NASA Ini, yuk! Seperti Apa?
Sembilan bulan sebelum diluncurkan, NASA menyiapkan piringan suara yang terbuat dari emas. Piringan emas ini disebut Voyager Golden Record.
Piringan emas ini berisi foto-foto dan suara-suara kehidupan di Bumi, baik itu yang alami maupun yang buatan.
Selain itu, Voyager Golden Record ini juga berisi musik terbaik yang pernah dihasilkan oleh musisi-musisi dunia.
Nah, musik gamelan Jawa menjadi salah satu musik yang dimasukkan ke dalam piringan emas itu. Keren, kan!
Baca Juga: Untuk Melakukan Perjalanan ke Ruang Angkasa, Diperlukan Jadwal yang Tepat, Bagaimana Membuatnya?
Musik Gamelan Jawa Berjudul Puspawarna
Musik gamelan Jawa yang ada di piringan emas ini berjudul Puspawarna. Musik ini terkenal di Jawa Tengah.
Musik ini dimainkan oleh Pak Tjokrowasito, seorang maestro gamelan Indonesia yang menjadi pemimpin gamelan Keraton Pakualaman di Yogyakarta.
Sedangkan lirik dari musik Puspawarna ini dibuat oleh Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IV dari Surakarta.
Musik gamelan ini diusulkan oleh Pak Robert E. Brown untuk dimasukkan ke dalam piringan emas.
Baca Juga: Wah, untuk Pertama Kalinya Daging Laboratorium Diciptakan di Ruang Angkasa!
Pak Brown sendiri merupakan seorang ahli etnomusikologi Amerika Serikat, yaitu ilmu yang mempelajari tentang sejarah, perkembangan, dan persebaran musik di dunia.
Pada 1971, Pak Brown merekam musik Puspawarna secara langsung saat ia berada di Keraton Pakualaman.
Diluncurkan ke Ruang Angkasa
Musik gamelan Jawa ini berdurasi 4 menit 43 detik dan dimasukkan ke dalam piringan emas.
Baca Juga: Kembang Kertas, Bunga Pertama yang Berhasil Mekar di Ruang Angkasa
Selain itu, ada juga musik-musik klasik karya musisi dunia lainnya, seperti Mozart, Beethoven, dan Bach.
Total durasi musik pada piringan emas itu adalah 90 menit, teman-teman.
Tak hanya itu, piringan emas ini juga berisi sapaan dari 55 bahasa di dunia, termasuk bahasa Indonesia, lo.
Sapaan dalam bahasa Indonesia ini adalah "Selamat Malam, hadirin sekalian. Sampai jupa dan sampai bertemu lagi di lain waktu."
Baca Juga: Astronaut Potret Keindahan Laut Sulawesi dari Ruang Angkasa, Seperti Apa, ya?
Kemudian, piringan emas ini diletakkan di dalam wahana antariksa Voyager 1 dan Voyager 2, masing-masing memuat isi yang sama.
Voyager 2 diluncurkan lebih dulu pada 20 Agustus 1977. Lalu, Voyager 1 diluncurkan pada 5 September 1977.
Namun, Voyager 1 justru yang lebih dulu keluar dari tata surya sekitar enam tahun lalu.
Sedangkan Voyager 2 baru keluar dari tata surya pada 6 November 2019 lalu.
Baca Juga: Begini Jadinya Jika Erupsi Gunung Berapi Dilihat dari Ruang Angkasa
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR