Bobo.id - Setiap 25 November, seluruh rakyat Indonesia memperingati Hari Guru Nasional.
Hari Guru Nasional ini diperingati setiap tahun untuk mengapresiasi guru-guru di seluruh Indonesia.
Yap, guru-guru yang mengajar kita di sekolah merupakan pahlawan, lo. Bahkan guru juga disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Baca Juga: Kelly Courtney, Guru TK yang Hobi Dance Duet Bareng Band Kotak
Guru menjadi seseorang yang berjasa dalam mengajari kita banyak hal di sekolah.
Hari Guru Nasional juga diperingati sebagai harapan untuk mendorong kualitas guru di Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Dengan begitu, kualitas pendidikan di Indonesia pun ikut meningkat
Lalu, bagaimana asal-usul peringatan Hari Guru Nasional di Indonesia, ya? Yuk, cari tahu!
Baca Juga: Kreatif! Guru di Sekolah Ini Membuat Kelasnya Bertema Harry Potter
Tidak Hanya Indonesia yang Merayakan Hari Guru
Sebenarnya, Hari Guru tak hanya dirayakan di Indonesia. Hanya saja, Hari Guru di negara lain diperingati dengan tanggal yang berbeda-beda.
Bahkan beberapa negara menetapkannya sebagai hari libur sekolah. Tentunya hal ini dilakukan untuk mengapresiasi kerja keras guru-guru.
Misalnya Amerika Serikat memperingati Hari Guru pada minggu pertama Mei. Di Argentina, Hari Guru diperingati setiap 11 September.
Baca Juga: Mendikbud Minta agar Guru Tidak Berikan PR pada Siswa, Apa Alasannya?
Hari Guru di Hong Kong diperingati pada 10 September dan di Korea Selatan pada 15 Mei.
Selain Hari Guru Nasional, ada juga Hari Guru Internasional yang diperingati setiap 5 Oktober.
Asal-usul Hari Guru Nasional
Hari Guru di Indonesia ditetapkan melalui Keputusan Presiden No. 78 Tahun 1994.
Keppres ini menetapkan berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) sekaligus sebagai Hari Guru Nasional.
Organisasi PGRI ini sendiri berawal dari Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) yang telah berdiri sejak 1912.
Organisasi tersebut merupakan bentuk dari perjuangan para guru Indonesia di zaman Belanda.
Anggotanya terdiri dari Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah.
Tujuan berdirinya organisasi tersebut adalah untuk mendorong para guru Indonesia memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda.
Baca Juga: Tak Ada Komputer, Seorang Guru Menggambar Microsoft Word di Papan Tulis Sekolah
Kemudian, pada 1932, PGHB berubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI).
Saat zaman kependudukan Jepang, PGI dilarang melakukan berbagai aktivtas karena segala jenis organisasi dilarang saat itu.
Setelah Indonesia merdeka pada 1945, Kongres Guru Indonesia diselenggarakan pada 24-25 November 1945 di Surakarta.
Dalam kongres tersebut, dibentuklah organisasi PGRI untuk mewadahi semua guru di Indonesia.
(Penulis: Ariska Puspita Anggraini)
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR