Bobo.id - Mata minus akan membuat pengelihatan kita menjadi tidak jelas pada jarak tertentu.
Akibatnya, hal ini akan mengganggu kita saat melihat tulisan di papan tulis kelas, menonton televisi, maupun membaca.
Nah, untuk mengatasi mata minus ini, maka penggunaan kacamata sangat dibutuhkan, untuk membantu melihat dengan lebih jelas.
Namun kadang orang dewasa akan menggunakan alternatif pengganti kacamata, yaitu lensa kontak.
Baca Juga: Taman Racun Alnwick, Tempat Tanaman-Tanaman Beracun Dipelihara
Lensa kontak digunakan sebagai alternatif kacamata karena dianggap lebih praktis serta tidak mengganggu aktivitas, seperti ketika sedang berolahraga.
Sedangkan bagi anak-anak, minimal usia yang dianjurkan untuk memakai lensa kontak adalah delapan tahun.
Meskipun lensa kontak merupakan alternatif bagi pengguna kacamata, ide mengenai lensa kontak dicetuskan oleh Leonardo da Vinci, seorang matematikawan dan dikenal juga melalui lukisannya yang terkenal, Monalisa.
Wah, ini artinya lensa kontak bukan merupakan hal yang baru, teman-teman.
Ketahui sejaran lensa kontak, mulai dari ide penciptaan, perkembangan, sampai penggunaannya saat ini, yuk!
Ide Kontak Lensa Dicetuskan oleh Leonardo da Vinci
Lensa kontak yang diciptakan sebagai alternatif pengguna kacamata ini ternyata sudah dicetuskan idenya oleh Leonardo da Vinci.
Ide awal penciptaan lensa kontak oleh Leonardo da Vinci ini diketahui dari sketsa yang diciptakannya tahun 1508.
Pada sketsa yang dibuatnya, Leonardo da Vinci membuat sebuah konsep, yaitu pengelihatan manusia dapat diubah dengan cara menempatkan kornea langsung bersentuhan dengan air.
Sayangnya, konsep ini tidak berkembang lebih lanjut lagi selama 350 tahun kemudian.
Baca Juga: Sempat Jadi Calon Tempat Patung Liberty, Ini Fakta Seru Terusan Suez!
Gagasan Cetakan Mata Baru Diciptakan Tahun 1827
Setelah lebih dari tiga abad konsep penciptaan lensa kontak dicetuskan oleh Leonardo da Vinci, baru pada 1827, gagasan penciptaan cetakan mata mulai diusulkan.
Gagasan mengenai cetakan mata ini diusulkan oleh seorang astronom dari Inggris, yaitu Sir John Herschel.
Cetakan yang diusulkan oleh Pak Herschel ini memungkinkan dibuatnya lensa korektif, yang bisa menyesuaikan permukaan depan mata manusia dan bisa memperbaiki pengelihatan.
Nah, beberapa catatan sejaran menuliskan kalau ide cetakan mata ini kemudian digunakan untuk membuat lensa kontak pertama.
Baca Juga: Nekara, Gendang Perunggu yang pernah Menjadi Simbol Kemakmuran
Lensa kontak pertama diketahui berbahan kaca dan dibuat oleh seorang peniup kaca dari Jerman, yaitu FA Muller pada 1887.
Sedangkan catatan lainnya menyatakan kalau lensa kontak pertama dibuat oleh dokter dari Swiss, Adolf E. Fick dan ahli optik dari Paris, Edouard Kalt.
Keduanya diperkirakan menciptakan dan memasang lensa kontak pertama pada 1888 yang digunakan untuk membantu memperbaiki pengelihatan.
Lensa Kontak Awalnya Terbuat dari Kaca dan Sangat Berat
Pada awal penciptaan lensa kontak, tentu sangat berbeda dengan lensa kontak yang ada saat ini, teman-teman.
Awalnya, lensa kontak terbuat dari kaca dan terasa sangat berat saat digunakan.
Selain itu, lensa kontak juga menutupi seluruh permukaan mata, termasuk bagian putih pada mata, atau yang disebut sklera.
Nah, karena lensa kontak menutupi seluruh bagian mata, hal ini ternyata mengurangi pasokan oksigen ke kornea mata.
Akibatnya, lensa kontak hanya dapat digunakan dalam waktu singkat dan menghalangi orang yang memakainya mendapatkan pandangan yang lebih luas.
Baca Juga: Mengapa Dokter Zaman Dulu Memakai Masker Seperti Burung Saat Ada Wabah?
Penyempurnaan Lensa Kontak Mulai Dilakukan
Seorang ahli kacamata dari New York, William Feinbloom mulai melakukan inovasi dan penyempurnaan pada lensa kontak, nih.
Tahun 1936, Pak Feinbloom menciptakan lensa kontak yang terbuat dari kombinasi kaca dan plastik.
Meskipun masih menutupi permukaan depan mata, termasuk sklera, lensa kontak ini jauh lebih ringan dibandingkan lensa kontak berbahan kaca.
Nah, baru pada 1948, lensa kontak berukuran lebih kecil yang hanya menutupi kornea atau bagian gelap pada mata mulai diperkenalkan oleh ahli optik, Kevin Tuohy dari California.
Lensa kontak yang terbuat dari plastik ini disebut juga sebagai lensa kontak kornea karena hanya menutupi bagian kornea mata.
Setelah itu, lensa kontak semakin berkembang, termasuk bahan lensa kontak yang menggunakan plastik keras yang dapat ikut bergerak di setiap kedipan mata.
Hal ini memungkinkan mata pengguna mendapatkan oksigen untuk menjaga kornea tetap sehat dan lensa kontak dapat digunakan dalam waktu yang lama.
Baca Juga: Sejak Kapan Ada Tradisi Makan Kue Saat Ulang Tahun? #AkuBacaAkuTahu
Bahkan saat itu lensa kontak dapat digunakan selama 16 jam, lo! Efek dari lensa kontak yang semakin mudah digunakan ini adalah daya tarik orang-orang untuk menggunakan lensa kontak sekitar tahun 1950-an dan 1960-an.
Seiring perkembangan teknologi, saat ini lensa kontak bertekstur lebih lumak dan fleksibel karena terbuat dari bahan silikon.
Bahan silikon ini memungkinkan pengguna bisa melihat dengan lebih tajam dan kornea mata juga mendapatkan asupan oksigen dengan lebih baik.
Yuk, tonton video ini juga!
Source | : | allaboutvision.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR