Bobo.id - Apakah teman-teman pernah mendengar tentang sebuah penyakit bernama difteri?
Beberapa tahun belakangan, difteri menjangkit beberapa daerah di Indonesia.
Bahkan pada 2017, ada seorang warga di Kendal yang meninggal karena difteri.
Baca Juga: Mengenakan Kaus Kaki Basah Saat Tidur Bisa Meredakan Penyakit Ini, Pernah Coba?
Nah, beberapa waktu yang lalu, infeksi difteri kembali mewabah dan menyerang empat orang dalam satu keluarga di Sumatra Utara.
Difteri memang merupakan penyakit yang bisa menular secara cepat sehingga kemungkinan besar akan lebih dulu menular pada anggota keluarga.
Yuk, kita cari tahu lebih lanjut tentang penyakit difteri ini beserta gejala-gejalanya!
Apa Itu Difteri?
Difteri adalah penyakit yang menyerang saluran napas atas atau kulit akibat bakteri Corynebacterium diphtheriae.
Kuman ini menyebar melalui percikan air liur di udara, seperti bersin atau batuk.
Oleh karena itu, penularan dari penyakit ini sangat mudah sehingga pasien difteri harus diisolasi.
Kemunculan difteri tak terbatas pada musim tertentu. Jadi, penyakit ini bisa datang pada musim hujan, musim kemarau, maupun pancaroba.
Baca Juga: Selain Diabetes, 3 Penyakit Ini Juga Disebabkan Konsumsi Gula Berlebih
Difteri bersifat mematikan karena bakteri penyebabnya akan menghasilkan toksin dan membentuk membran putih tebal di tenggorokan atau amandel.
Racun difteri juga dapat menyebar ke jantung dan saraf melalui aliran darah hingga dapat menimbulkan kematian.
Gejala Penyakit Difteri
Untuk mengetahui terjangkitnya difteri pada seseorang, ada tanda-tanda yang biasanya muncul.
Ini dia tanda-tanda atau gejala penyakit difteri.
1. Sulit menelan.
2. Demam dengan suhu rendah, sekitar 38 derajat celsius.
3. Kurang selera makan.
4. Sesak napas disertai bunyi.
5. Leher membengkak akibat pembengkakan kelenjar leher.
6. Munculnya pseudomembran atau selaput putih keabu-abuan yang tidak mudah lepas.
Baca Juga: Hati-Hati, Ini 5 Penyakit Berbahaya yang Disebabkan oleh Tikus
Salah satu gejala khas difteri adalah munculnya selaput putih keabuan di pangkal tenggorokan.
Namun, tanda tersebut perlu dibedakan dengan tonsilitis atau randang amandel yang sering terjadi pada anak-anak seusia kita.
Pada difteri, selaputnya tebal dan menutupi pangkal tenggorokan sehingga mengakibatkan susah bernafas.
Sementara, bercak-bercak atau selaput putih akibat tonsilitis hanya terjadi pada amandel saja.
(Penulis: Vina Fadhrotul Mukaromah)
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR