Bobo.id - Beberapa hari lalu, terjadi peristiwa ruang angkasa berupa gerhana matahari cincin yang terlihat di beberapa wilayah Indonesia.
Gerhana matahari cincin yang disebut juga sebagai ring of fire ini menjadi istimewa karena merupakan gerhana matahari terakhir yang terjadi tahun 2019.
Selain gerhana matahari cincin, sepanjang tahun 2019 ada berbagai peristiwa ruang angkasa yang menarik, nih, teman-teman.
Apakah teman-teman ingat peristiwa besar mengenai ruang angkasa apa saja yang terjadi selama tahun 2019?
Yuk, kita ingat bersama-sama, apa saja peristiwa ruang angkasa yang terjadi sepanjang 2019!
Baca Juga: Indonesia Jadi Tempat Terbaik untuk Menyaksikan Gerhana Matahari Cincin 2019
1. Lubang Hitam Pertama Kali Berhasil Dipotret
Apakah kamu pernah mendengar mengenai black hole atau lubang hitam?
Lubang hitam disebutkan bisa mengisap berbagai benda yang ada di sekitarnya, bahkan memiliki kekuatan menarik yang besar.
Selama ini, astronom hanya menggambarkan bentuk lubang hitam, tapi belum berhasil memotret bentuk asli dari benda antariksa ini.
Lubang hitam menjadi benda antariksa yang menarik bagi astronom karena banyak misteri yang belum terungkap dari lubang hitam.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Seseorang Tersedot ke Dalam Lubang Hitam?
Salah satunya kecepatan lubang hitam dalam mengisap benda-benda yang ada di sekitarnya.
Akhirnya, pada 10 April lalu, ilmuwan berhasil memotret lubang hitam untuk perama kalinya, yang membuktikan bahwa lubang hitam memang ada.
Ilmuwan memotret lubang hitam dengan menggunakan simulasi komputer dan Event Horizon Telescope.
Hasilnya, terlihat foto lubang hitam dengan lingkaran berwarna oranye di sekelilingnya.
Baca Juga: Ternyata Ada Garam Dapur di Permukaan Satelit Planet Jupiter Ini
Lubang hitam yang berhasil dipotret ini berada di pusat galaksi M87, yang merupakan sebuah galaksi berukuran besar.
Selain itu, lubang hitam yang dipotret juga berukuran besar, nih, bahkan massanya mencapai 6,5 kali dari Matahari!
2. Robot Opportunity Tidak Lagi Bertugas
Walaupun NASA tidak dihuni oleh manusia dan tidak sering dikunjungi astronaut, tapi kita sering melihat berbagai foto keadaan di planet merah ini.
Berbagai foto dan keadaan Mars ini diambil oleh sebuah robot bernama Opportunity yang bertugas di Mars.
Opportunity adalah robot penjelajah yang ditugaskan untuk menjelajahi planet Mars serta mengirimkan informasi tentang Mars ke astronom di Bumi.
Sayangnya, pada 13 Februari kemarin, robot Opportunity resmi pensiun dari tugasnya sebagai robot penjelajah Mars.
Baca Juga: Mengenal Polaris, Bintang Utara yang Tidak Pernah Terbit dan Terbenam
Tahukah kamu? Robot Opportunity pensiun setelah bertugas selama 15 tahun di Mars, lo, sejak 7 Juli 2003.
Waktu penjelajahan yang dilakukan oleh Opportunity di Mars ternyata melebihi batas waktu yang ditargetkan, yaitu hanya 90 hari saja.
Selama melakukan penjelajahan di Mars, robot Opportunity tercatat sudah melakukan perjalanan lebih dari 45 kilometer.
Hal ini membuat Opportunity mencetak rekor baru di luar Bumi sebagai robot penjelajah yang melakukan perjalanan paling panjang.
Baca Juga: Di Planet Lain, Warna Langitnya Biru Seperti di Bumi Tidak, ya?
Beberapa pengetahuan baru yang didapatkan dari penjelajahan Opportunity adalah bahwa di masa lalu, Mars memiliki permukaan yang lebih basah dan lebih hangat.
Kondisi ini kemudian diperkirakan oleh para ilmuwan sebagai tempat dimulainya kehidupan di Mars, sama seperti saat kehidupan di Bumi dimulai.
3. Membuka Sampel dari Misi Apollo 17
50 tahun lalu, tepatnya 16 Juli 1969, tiga orang astronaut dari NASA melakukan perjalanan pertama ke Bulan.
Empat hari setelahnya, yaitu 20 Juli 1969, pesawat antariksa yang ditumpangi oleh Neil Armstrong, Edwin Buzz Aldrin, dan Michael Collins ini mendarat di Bulan dan dua astronaut di antaranya menginjakkan kaki di Bulan.
Misi ke Bulan oleh tiga orang astronaut ini dinamakan Apollo 11, yang menjadi salah satu peristiwa besar sepanjang sejarah.
Namun misi Apollo yang dilakukan oleh NASA tidak hanya Apollo 11 saja, tapi juga ada Apollo 17.
Baca Juga: Wahana Antariksa Hayabusa 2 Akan Bawa Potongan Asteroid saat Kembali ke Bumi
Misi Apollo 17 yang berlangsung pada 7 - 19 Desember 1972 adalah misi terakhir dari NASA dalam program Apollo.
Tugas dari Apollo 17 adalah untuk menampilkan permukaan bulan setiap tiga hari dan mendarat di lokasi yang lebih tinggi dari misi Apollo lainnya.
Selain itu, misi Apollo 17 juga mengambil sampel batuan yang ada di Bulan.
Sejak dibawa dari Bulan, sampel ini belum dibuka dan belum diteliti oleh ilmuwan.
Baca Juga: Apa yang Akan Terjadi kalau Astronaut Melompat dari Stasiun Ruang Angkasa Internasional, ya?
Pada bulan November 2019 lalu, ilmuwan akhirnya membuka sampel batuan dari Bulan seberat 15 ons yang dibawa oleh misi Apollo 17.
Dari sampel yang dibuka, ilmuwan berharap bisa mendapatkan lebih banyak informasi mengenai Bulan.
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | space.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR